Pemilu 2024
Nasib Para Mantan Napi yang Jadi Caleg Pemilu 2024 Baik DPD dan DPR RI, Susno Duadji Peringkat Dua
Hingga hari ini, Sabtu 17 Februari 2024, Susno terlihat berada di peringkat kedua Pileg Pemilu 2024 dengan meraih suara sekitar 13 ribu.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Ada 34 mantan calon legislatif (caleg) yang berbondong-bondong mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk berkontestasi dalam Pemilu 2024 ini.
Meski menimbulkan kontroversi, mantan napi korupsi memang masih diperbolehkan untuk melenggang ke parlemen.
Hal ini lantaran adanya Pasal 240 ayat 1 huruf g UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum yang tidak melarang eks napi korupsi untuk mencalonkan diri sebagai caleg.
Kendati diperbolehkan, mantan napi korupsi harus mengumumkan ke masyarakat bahwa dirinya pernah menjalani hukuman lantaran kasus korupsi yang menjeratnya dan sudah selesai menjalani hukuman.
Adapun beberapa nama beken eks napi korupsi yang nyaleg seperti Patrice Rio Capella yang menjadi terpidana gratifikasi sejumlah BUMD di Sumut.
Sebelumnya, dia sempat menjabat sebagai Sekjen Partai NasDem.
Baca juga: Masuk Daftar Caleg Artis Terancam Gagal ke DPR RI Bareng Vicky Prasetyo, Aldi Taher: Calon Legowo
Baca juga: PPP Masih Yakin, Perbandingan Hasil Pileg 2019 dengan Quick Count Pileg 2024, Golkar Tepis Keraguan
Namun kini, Rio mencalonkan diri sebagai caleg DPD dapil Bengkulu.
Kemudian ada eks Kabareskrim Polri, Susno Duadji yang pernah menjadi terpidana kasus korupsi dana pengamanan Pilkada Jabar tahun 2009.
Kini, dirinya maju menjadi caleg PKB dapil Sumatera Selatan II.
Hingga hari ini, Sabtu 17 Februari 2024, Susno terlihat berada di peringkat kedua dengan meraih suara sekitar 13 ribu.
Ia berada di peringkat kedua, jauh tertinggal dari Bertu Merlas yang ada di posisi kedua dengan meraih sekitar 60 ribu suara.
Selanjutnya ada Wakil Ketua Umum Golkar, Nurdin Halid yang mencalonkan diri sebagai caleg DPR di dapil Sulawesi Selatan II.
Adapun Nurdin Halid pernah menjadi divonis bersalah terkait perkara korupsi distribusi minyak Bulog pada tahun 2004.
Di sisi lain, pencoblosan pun telah digelar pada Rabu (14/2/2024) lalu.
KPU pun sudah memulai proses penghitungan suara secara manual atau real count.
Berdasarkan data per Sabtu (17/2/2024) pukul 09.30 WIB, suara yang telah selesai dihitung berasal dari 397.432 TPS atau 48,28 persen dari total 823.236 TPS.
Lalu, bagaimana raihan para caleg DPD dan DPR eks napi korupsi ini? Berikut datanya
DPD
Edi Agusdin: 7.141 suara atau 1,19 persen (dapil Bengkulu)
Patrice Rio Capella: 14.994 suara atau 2,49 persen (dapil Bengkulu)
Cinde Laras Yulianto: 32.283 suara atau 2,48 persen (dapil DIY)
Emir Moeis: 49.180 suara atau 5,86 persen (dapil Kalimantan Timur)
Ismeth Abdullah: 41.847 suara atau 11,8 persen (dapil Kepulauan Riau)
Samson Yasir Alkatiri: 9.912 suara atau 2,77 persen (dapil Maluku)
A Abd Waris Halid: 221.716 suara atau 8,88 persen (dapil Sulawesi Selatan)
DPR
Susno Duadji: 13.252 suara (PKB, dapil Sumatera Selatan II)
Huzrin Hood: 8.712 suara (PKB, dapil Kepulauan Riau)
Rino Lande: 25.281 suara (PKB, dapil Jawa Timur V)
Yansen Akun Effendy: 7.745 suara (PKB dapil Kalimantan Barat II)
Asep Ajidin: 272 suara (PDIP, dapil Sumatera Barat II)
Mochtar Mohamad: 13.411 suara(PDIP, dapil Jawa Barat V)
Rokhmin Dahuri: 21.635 suara (PDIP, dapil Jawa Barat VIII)
Al Amin N Nasution: 12.250 suara (PDIP, dapil Jawa Tengah VII)
Teuku Muhammad Nurlif: 9.870 suara (Golkar, dapil Aceh I)
Syahrasaddin: 2.577 suara (Golkar, dapil Jambi)
Wendy Melfa: 12.121 suara (Golkar, dapil Lampung I)
Iqbal Wibisono: 10.919 suara (Golkar, dapil Jawa Tengah I)
A M Nurdin Halid: 26.376 suara (Golkar, dapil Sulawesi Selatan II)
Bernard Sagrim: 4.858 suara (Golkar, dapil Papua Barat Daya)
Abdillah: 8.409 (NasDem, dapil Sumatera Utara I)
Eep Hidayat: 4.321 suara (NasDem, dapil Jawa Barat IX)
R. Dikdik Darmika: 3.070 suara (NasDem, dapil Jawa Barat XI)
Sani Ariyanto: 1.168 suara (NasDem, dapil Jawa Tengah VIII)
Rahudman Harahap: 5.718 suara (NasDem, dapil Sumatera Utara I)
Sandi Suwardi Hasan: 4.901 suara (Hanura, dapil Jawa Timur IV)
Wa Ode Nurhayati: 5.608 suara (Hanura, dapil Sulawesi Tenggara)
Evy Susanti: 5.031 suara (Demokrat, dapil Jawa Barat III)
Lukas Uwuratuw: 4.655 suara (Demokrat, dapil Maluku)
Thaib Armaiyn: 5.487 suara (Demokrat, dapil Maluku Utara)
Hendra Karianga: 2.007 suara (Perindo, dapil Maluku Utara)
Soleman Sikirit: 925 suara (Perindo, dapil Papua Barat)
Madini Farouq: 4.498 suara (PPP, dapil Jawa Timur IV)
Selengkapnya bisa dicek di SINI
Berita ini sudah tayang di Tribunnews
| Dinilai Langgar Kode Etik, DKPP Jatuhkan Sanksi Peringatan Keras ke Tiga Komisioner Bawaslu Kalsel |
|
|---|
| Gugatan Ditolak MK, Begini Respons Sekretaris DPD PDIP KalselĀ |
|
|---|
| MK Tolak Gugatan PDIP dan Demokrat Soal Pemilu di Kalsel, Sudian dan Khairul Tetap ke Senayan |
|
|---|
| Pasca Putusan MK, Begini Strategi Divisi Teknis Penyelenggara KPU Batola Tatap Pilkada Serentak |
|
|---|
| Ini Komposisi Anggota DPR RI 2024-2029 dari Kalsel Pascaputusan MK atas Gugatan PDIP dan Demokrat |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.