Berita Viral

Ratusan Pesilat Konvoi Sambil Bawa Sajam di Lamongan Diamankan Polisi, Nangis saat Bertemu Orangtua

Suasana haru mewarnai pertemuan orang tua dan 160 pesilat yang ricuh saat konvoi sambil membawa senjata tajam di Lamongan, Jawa Timur.

Penulis: Danti Ayu Sekarini | Editor: Mariana
Tiktok @polreslamongan
Suasana haru mewarnai pertemuan orang tua dan 160 pesilat yang ricuh saat konvoi sambil membawa senjata tajam di Lamongan, Jawa Timur. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Suasana haru mewarnai pertemuan orang tua dan 160 pesilat yang ricuh saat konvoi sambil membawa senjata tajam di Lamongan, Jawa Timur, viral di media sosial.

Sambil menangis, para remaja tersebut memeluk tubuh orangtua mereka sembari meminta maaf dengan bersujud.

Suasana pertemuan antara orangtua dengan ratusan remaja yang diamankan itu pun mencuri perhatian dan viral di media sosial usai diunggah akun @polreslamongan, Kamis (29/2/2024).

Dalam video tersebut tampak ratusan orangtua yang sedang menunggu putra-putra mereka usai diamankan karena ricuh dan membawa senjata tajam ketika konvoi.

Dengan perasaan campur aduk, para orangtua tersebut duduk di tengah-tengah aula.

Baca juga: Viral Aksi Ibu-ibu Kompak ke Beach Club Bali Bikin Turis Bingung, Pakai Seragam Mencolok Warna-warni

Baca juga: Viral Aksi Pria di NTB Duduk Bersimpuh Sambil Berdoa di Tengah Jalan, Protes Ditilang Aparat

Setelah sekian lama menunggu, ratusan remaja yang diamankan tersebut pun dibawa masuk ke ruangan menjupai orangtua mereka.

Usai mendapat arahan, para remaja itu pun diperintahkan seorang aparat untuk memintaa maaf kepada orangtua mereka yang notabene selama ini bersusah payah membesarkan.

Sontak air mata pun tak mampu lagi dibendung oleh pasangan orangtua dan anak yang saling meminta maaf itu.

Beberapa diantara remaja tersebut bahkan sampai bersujud di kaki orangtua mereka meminta maaf atas tindakan yang mereka lakukan.

"Kita hanya di suruh berbakti jadi paling tidak jangan membuat mereka khawatir atau pun sedih," tulis akun tersebut.

Orangtua yang menyaksikan kondisi putra-putra mereka itu pun tak kuasa lagi menahan rindu dengan langsung memeluk tubuh mereka.

Diberitakan sebelumnya, Bentrokan antar anggota perguruan silat terjadi di Lamongan, Jawa Timur, Rabu (28/2/2024) dini hari.

Aksi bentrokan sesama pendekar ini pecah, dipicu oleh sekitar 300 anggota perguruan silat yang menggelar konvoi.

Sekitar pukul 00.30 WIB, massa dari salah satu perguruan silat melakukan konvoi di Jalan Raya Sukodadi-Karanggeneng, Lamongan.

Mereka yang melakukan konvoi mengaku mendapat undangan lewat grup WhatsApp (WA).

Massa konvoi diajak bertandang ke Polres Lamongan atas kejadian aksi pengeroyokan pada tanggal 25 Februari 2024 di Desa Kendalkemlagi, Kecamatan Karanggeneng, Lamongan.

Mereka bergerak dari wilayah Desa Sungegeneng, Kecamatan Sekaran, menuju Desa Kendalkemlagi, Kecamatan Karanggeneng, ke arah selatan yakni Kecamatan Sukodadi.

Dalam perjalanan konvoi, massa mendapat perlawanan dari massa lain yang diduga dari perguruan silat lain.

Bentrokan antar perguruan silat mengakibatkan 3 pendekar menjadi korban.

Para korban di antaranya, UA (16) asal Desa Bulakwatu, Kecamatan Sukodadi, Lamongan, dengan luka ringan bagian wajah, dan 2 luka sabetan bagian punggung.

Kemudian Deni Ashar (28) asal Tanggulangin, Desa Banjarmadu, Kecamatan Karanggeneng, Lamongan, mengalami luka di bagian wajah, bibir akibat sabetan benda tajam, dan YS (16) asal Desa Ketapangtelu, Kecamatan Karangbinangun, Lamongan, dengan dua luka sabetan benda tajam di bagian punggung.

Suasana mencekam pada dini hari itu terpantau oleh Polres Lamongan.

Saat massa melintas di jalan Desa Banjarmadu, massa di-sweeping oleh anggota Polres Lamongan.

Sebanyak 158 anggota diamankan, tiga di ataranya perempuan.

Ada juga sebanyak 80 unit motor yang diamankan.

"Oknum dari perguruan silat saat ini beserta kendaraan diamankan ke Polres Lamongan guna penyelidikan lebih lanjut," kata Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda Andi Nurcahya kepada Tribun Jatim Network, Rabu (28/2/2024).

Polisi juga mengamankan 5 anggota perguruan silat yang kedapatan membawa senjata tajam.

Baca juga: Bacaan Doa Sambut Ramadhan 2024, Ustadz Adi Hidayat Urai Persiapan Menuju Bulan Suci

Lima orang itu di antaranya, Dias Ahmad Fathan (36), Rahman Hamzah Fahreza (38), Febriyawan (37), Mohammad Nur Cholis (35), dan Muhammad Adam Fasa (34).

"Kita juga amankan barang bukti 1 tang, 1 celurit, 1 pisau, 2 tongkat besi dan 1 ruyung," katanya.

Ipda Andi Nurcahya memastikan, tindak insiden ini akan ditangani secara profesional.

Mereka yang terlibat tetap diproses sesuai hukum yang berlaku.

(Banjarmasinpost.co.id/Danti Ayu)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved