Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka Segera Diterapkan, Sekolah di Balangan Siapkan Kelas Pantomin hingga Menggambar

Dalam waktu dekat Kurikulum Merdeka segera diterapkan, beberapa sekolah di Kalimantan Selatan mulai mempersiapkannya untuk menerapkannya

Editor: Irfani Rahman
banjarmasinpost.co.id/isti rohayanti
Siswa SDN Bata, Desa Bata Kecamatan Juai, Kabupaten Balangan berkumpul untuk menjalankan program One Day One Ayat yakni menghafal Alquran 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PARINGIN - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) segera menerapkan Kurikulum Merdeka ke semua sekolah pada 2024. SDN Bata Kecamatan Juai Kabupaten Balangan pun mulai menerapkannya.

Untuk mendukungnya, sekolah dalam proses melengkapi diri dengan guru penggerak (GP)

Kepala SDN Bata Qomaruddin mengatakan Kurikulum Merdeka sudah dilaksanakan di kelas 1 dan 4. Pada tahun ajaran baru Juli mendatang diterapkan di kelas 2 dan 3.

Sebagai bentuk penerapannya, setiap sabtu, ada sejumlah progam belajar yang disediakan sekolah. Seperti kelas menari, menggambar dan pantomim. Sebanyak 49 murid dipersilakan memilih sesuai keinginan dan bakat.

Qomaruddin juga berharap sekolahnya yang memiliki 13 guru menjadi sekolah penggerak.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Balangan H Abiji mengatakan sudah melakukan penilaian terhadap sekolah yang bisa dijadikan sekolah penggerak. Salah satu syaratnya adalah memiliki guru penggerak.

“Kami akui masih sangat sedikit guru penggerak di Balangan. Sebenarnya banyak yang ingin menjadi guru penggerak namun kesulitan memenuhi syarat dan lulus menjadi guru penggerak,” ujarnya.

Sedikitnya guru penggerak juga menyebabkan sejumlah sekolah tidak memiliki kepala. Berdasarkan aturan baru, kepala sekolah haruslah guru penggerak.

Baca juga: Rapat Rekapitulasi Pemilu 2024 Provinsi Kalsel, Tim Anies dan Ganjar Menolak Hasil, KPU Buka Suara

Baca juga: Kabar Gembira, Indofood Buka Lowongan Kerja Terbaru, Tamatan SMA, D3 hingga S1 Bisa Merapat

“Kami berkonsultasi dengan kementerian pendidikan untuk bisa mendapatkan pendampingan dan pelatihan bagi guru yang ingin menjadi guru penggerak sehingga saat seleksi bisa lulus,” ungkapnya.

Sementara di Kabupaten Tanahlaut jumlah guru penggerak telah lebih dari 100 orang. Mereka terdiri atas enam angkatan.

Koordinator angkatan keenam, Taufik Nor, menuturkan selain mengajar, tugas mereka adalah mendorong rekan untuk menjadi guru penggerak.

Oleh karena itu di sekolahnya yaitu SDN 1 Jorong Kecamatan Jorong, Taufik tak pernah lelah menyemangati rekannya untuk mengikuti seleksi. “

Kebetulan saya kepala SDN 1 Jorong, jadi saya wajibkan guru di sekolah saya mengikuti seleksi guru penggerak,” ucap Taufik.

Dia menyatakan menjadi guru penggerak membuat wawasan dan penguasaan teknik mengajak menjadi lebih baik. Pasalnya, mereka menjalani pendidikan dan latihan mengembangkan bakat anak didik.

Ini juga dijalani 56 guru penggerak angkatan keenam yang berasal dari semua jenjang yakni TK, SD, SMP hingga SMA/SMK. “Saya juga mendorong guru di luar Kecamatan Jorong karena kebetulan saya juga fasilitator dan sering menjadi pembicara pada forum guru di Tala,” papar Taufik.

Di SDN 1 Jorong, Taufik telah menerapkan Kurikulum Merdeka mulai tahun ajaran 2022-2023 untuk kelas 1 dan 4. Mulai tahun ajaran 2024-2025 diterapkan pada seluruh kelas. (nia/roy)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved