Berita Banjarmasin

Profil dan Perjalanan Hidup Guru Zuhdi, Anggota Pemadam Banjarmasin, Dekat dengan Barito Putera

Haul ke-4 KH Ahmad Zuhdiannor bin Muhammad atau Guru Zuhdi digelar pada Kamis (7/3/2023) malam, ini profil guru Zuhdi dekat dengan Barito Putera

|
Penulis: Rifki Soelaiman | Editor: Rahmadhani
Humas Pemko Banjarbaru
Foto mendiang KH Ahmad Zuhdianoor atau biasa disapa Guru Zuhdi. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Haul ke-4 KH Ahmad Zuhdiannor bin Muhammad atau akrab disapa Guru Zuhdi digelar pada Kamis (7/3/2024) malam, yang berpusat di kawaasan Kubah Guru Zuhdi, Jalan Belakang Masjid Jami Banjarmasin.

Ulama kharismatik yang juga kerap disapa Abah Haji tersebut wafat pada usia 48 tahun, bertepatan 9 Ramadan 1441 Hijriah dalam kalender Islam.

Semasa hidup, Guru Zuhdi mengisi banyak pengajian agama Islam seperti di Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Masjid Harun Aliyah, Masjid Ar-Raudhah, dan tentunya Masjid Jami.

Jemaahnya bukan hanya dari Banjarmasin, melainkan juga berbagai kabupaten kota se-Kalsel.

Bahkan, tak sedikit yang berasal dari luar provinsi.

Guru Zuhdi dianggap menjadi sosok teladan bagi jemaahnya.

Semasa hidup sosok Abah Haji dikenal sebagai guru dengan tutur kata dan sikap yang sangat lembut.

Penyampaian yang lugas dan selalu menyentuh hati diselingi candaan pada setiap ceramah, membuat Guru Zuhdi dicintai ribuan jemaahnya hingga kini.

Abah Haji juga aktif di dunia relawan Badan Pemadam Kebakaran (BPK) sertaikut langsung memadamkan api saat musibah kebakaran.

Hal ini membuat ulama yang menimba ilmu di Pondok Pesantren Al Falah Banjarbaru ini sangat dekat dengan warga.

Saat prosesi pengantaran jenazah almarhum ke kediaman juga diiringi ribuan relawan BPK.

Baca juga: Ratusan Ribu Orang Hadiri Haul ke-4 Guru Zuhdi

Baca juga: Haul Ke-4 Guru Zuhdi Digelar, Acara Dimulai Usai Salat Magrib

Selain itu, cara berpakaian Guru Zuhdi yang mirip dengan mendiang ulama besar asal Martapura KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani dianggap para jemaah menjadi penerus dari Abah Guru Sekumpul yang wafat pada tahun 2005 lalu.

Di mata para jemaahnya, semasa hidup sosok ulama kharismatik tersebut dalam setiap pengajiannya selalu mengingatkan jemaah untuk selalu bersyukur.

* Profil Guru Zuhdi

Berikut profil KH Zuhdiannor atau Guru Zuhdi, ulama Kalimantan Selatan yang meninggal dunia di Jakarta.

Ramadhan ke-8 1441 H atau Sabtu (2/5/2020) ulama terkenal Kalimantan Selatan yang memiliki nama akrab Guru Zuhdi meninggal dunia.

KH Zuhdiannor adalah seorang ulama yang dicintai jemaahnya dan juga menjadi salah satu yang dihormati dan sering dimintai pendapatnya.

Melansir berbagai sumber, berikut profil dan fakta-fakta terkait Guru Zuhdi.

Guru Zuhdi yang memiliki nama lengkap KH. Ahmad Zuhdiannor dilahirkan di Banjarmasin pada 10 Februari 1972 dari keluarga yang menekuni ilmu-ilmu agama.

Seperti dikutip dari tulisan di ije7.blogspot.com, Guru Zuhdi merupakan putera dari H. Muhammad bin Jafri dan Hj. Zahidah binti KH. Asli.

Ayah beliau dikenal sebagai ulama yang cukup terkenal di Banjarmasin.

Sedangkan kakek beliau dari pihak Ibu, KH. Asli adalah tokoh ulama yang berdomisili di Alabio.

Keduanya nanti terlibat secara penuh dalam pendidikan Zuhdi kecil.

Guru Zuhdi memiliki sembilan orang saudara.

Dua orang di antaranya sudah meninggal, sehingga ada tujuh orang yang masih hidup.

Nama-nama saudara beliau, Hj. Naqiah, Sa’aduddin, Jahratul Mahbubah, As’aduddin, Zulkifli, Najiah, Nashihah, dan Nafisah.

Pendidikan formal yang dijalani KH. Ahmad Zuhdiannor hanya sampai tingkat SD.

Setelah itu, beliau melanjutkan ke Pesantren Al-Falah, selama sekitar dua bulan, namun karena sakit kemudian berhenti.

Kemudian beliau belajar dari kakek beliau sendiri dari pihak ibu, KH. Asli selama satu tahun.

Mendiang Guru Zuhdianoor mengenakan Jersey Nomor 10 saat lounching skuat tim Barito Putera.
Mendiang Guru Zuhdianoor mengenakan Jersey Nomor 10 saat lounching skuat tim Barito Putera. (banjarmasinpost.co.id/khairil rahim)

Bidang ilmu yang dipelajari di sana, yaitu Ilmu Tajwid, Fikih, Tashrif, Tauhid, Tasawuf.

Setelah satu tahun di Alabio, kemudian meneruskan mengaji dengan orang tuanya, belajar Tauhid, Fikih, Nahwu, Tasawuf.

KH Zuhdiannor atau Guru Zuhdi meninggal dunia di RS Medistr (ISTIMEWA)

Selama di Banjarmasin, beliau juga belajar dengan KH. Abd. Syukur Teluk Tiram, di sana dia belajar tasawuf, fikih, ushul fikih, Arudh.

Setelah meninggal KH. Abd. Syukur kemudian menambah lagi ilmu dengan KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani (Guru Sekumpul), dengan beliau belajar beberapa ilmu, terutama akhlak kurang lebih selama tujuh tahun.

Pengaruh Guru Sekumpul terhadap Guru Zuhdi sangat kuat.

Pada banyak hal beliau selalu merujuk kepada figur sang guru ini, seperti dalam hal tarekat, beliau mengikuti Tarekat Sammaniyah.

Bahkan dalam berpakaian pun ketika mengisi pengajian, beliau sangat mirip dengan ulama kharismatik asal Martapura ini, yakni baju putih dengan serban besar di kepala.

KH. Ahmad Zuhdiannor pernah mengajar selama sekitar dua tahun di Pondok Pesantren Al-Falah Banjarbaru.

Semasa hidup Guru Zuhdi juga sering membuka pengajian di Mesjid Jami pada Malam Ahad, pengajian di rumah Guru Zuhdi pada Malam Sabtu, pengajian di Teluk Dalam, Langgar Darul Iman malam kamis, dan pengajian di Sabilal Muhtadin pada malam Jum’at.

* Jadi Relawan BPK

Di sela-sela waktu memberi pengajian dalam beberapa majelis di Banjarmasin Abah Haji (Guru Zuhdi) jua menjadi anggota pemadam kebakaran.

Ia pernah beberapa kali terlibat dalam kegiatan pemadaman api yang menghanguskan rumah warga di Kota Banjarmasin.

Beberapa kisah lucu saat menjadi anggota pemadam, terkadang beliau sampaikan di depan jamaahnya, sebagai selingan.

* Dekat dengan Klub Sepakbola Barito Putera

Tak hanya itu, Guru Zuhdi juga merupakan sosok yang dekat dan dihormati para petinggi klub sepak bola Kalimantan Selatan, Barito Putera.

Beberapa kali beliau terlibat acara-acara penting klub berjuluk Laskar Antasari tersebut mulai dari launching pemain dan jersey klub, kegiatan buka bersama, hingga acara-acara lainnya.

KH Zuhdiannor atau Guru Zuhdi meninggal dunia pada Sabtu (2/5/2020), setelah sebelumnya terakhir beliau dikabarkan sakit dan menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Jakarta.

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved