Berita HSS
Dinkes HSS Sebut Puncak Lonjakan Kasus DBD Terjadi Januari 2024, Terbanyak Serang Anak-anak
Kasus DBD di HSS menempati urutan ke-enam se-Kalsel dengan total kasus serangan sampai 19 Maret 2024 sebanyak 265 kasus
Penulis: Hanani | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN - Dinas Kesehatan Hulu Sungai Selatan (HSS) menyebut, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di HSS menempati peringkat ke 6 se Kalimantan Selatan, dengan total kasus warga terinfeksi virus DBD sampai 19 Maret 2024 sebanyak 265 kasus.
Tren peningkatan terjadi sejak Oktober 2023 hingga puncaknya pada Januari 2024, yaitu 249 kasus.
Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan HSS, Daru Priyanto, dikonfirmasi banjarmasinpost.co.id, Senin (25/3/2024) menjelaskan, pada kurun waktu itu, di tahun 2023 ada 3 orang meninggal dunia karena DBD.
“Namun, mulai terjadi penurunan pada Februari, ada 14 kasus dan Maret 2024, dua kasus,”kata Daru.
Baca juga: Kecamatan Barabai Terbanyak Alami Kasus DBD di Wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah
Baca juga: Ada Peningkatan Kasus DBD, Momok Deman Berdarah Hantui Warga Berau
Disebutkan untuk penderita DBD, tersebar di 10 kecamatan.
Terbanyak di kota Kandangan, dengan penderitanya anak-anak dikisaran usia 5 sampai 14 tahun. Berdasarkan tingginya angka serangan DBD banyak dipengaruhi cuaca.
“Ada hujan, kemudian panas beberapa hari. KOndisi ini mendukung perkembangan nyamuk pembawa virus dengue penyebab DBD,”katanya.
Ketika genangan air bersih di tempat-tempat penampungan air tidak terawat, atau tidak dibuang, jelasnya lagi, menimbulkan berkembangnya jentik, hingga menjadi nyamuk aedis Aegypti.
‘Jadi kunci paling efektif bagi masyarakat adalah melakukan pencegahan. Pencegahan melalui pemberantasan sarang nyamuk secara rutin, di lingkungan rumah masing-masing,”katanya.
Termasuk, lingkungan sekolah, kantor, fasilitas umum atau fasilitas publik, termasuk tempat ibadah. Pembersihan dilakukan cukup satu kali dalam seminggu.
Baca juga: Dinkes Tala Sebut Kasus DBD Turun, Imbau Warga Gunakan Semprotan Nyamuk
Informasi terkait pencegahan melalui PSN, kata Daru sudah disosialisasikan oleh petugas-petugas di seluruh Puskesmas. Termasuk lewat media massa, media sosial hingga radio.
Sosialisasi juga dilakukan melalui surat edaran BUpati HSS ke seluruh kepala desa/lurah, serta seluruh instansi pemerintahan.
“Fogging dilakukan jika memenuhi syarat sesuai hasil rekomendasi setelah dilakukan penyelidikan epidemologi,”pungkasnya. Diketahui fogging hanya membantu membunuh nyamuk dewasa, sehingga PSN lebih efektif dalam mencegah DBD. (Banjarmasinpost.co.id/Hanani)
Besok Ratusan Peserta Akan Ramaikan Lomba Ketangkasan BPK HSS Semangat Cup 2025 |
![]() |
---|
Parkir Liar Hingga Ruas Jalan Berpotensi Kecelakaan di HSS Dibahas saat Rapat Forum Lalu Lintas |
![]() |
---|
Hingga Agustus 2025, Tujuh Kasus DBD Tercatat di HSS Tidak Ada Pasien Meninggal |
![]() |
---|
Warga Desa Amawang Kandangan HSS Ramai-ramai Datangi Pasar Murah |
![]() |
---|
Kebakaran di Desa Karang Bulan HSS, Satu Rumah Warga Rusak Berat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.