DPD Partai Golkar Kalteng Optimistis Menang di 8 Kabupaten, Ini Harapan Penggiat Budaya

BANJARMASINPOST.CO.ID, PALANGKARAYA - Menyambut Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024, DPD Partai Golkar Provinsi Kalimantan Tengah telah mengambil langkah proaktif.

Dengan mempersiapkan kader-kader terbaiknya untuk bertarung dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

Hal tersebut ditegaskan Wakil Ketua I DPRD Kalteng yang juga bakal calon Gubernur (Bacagub) Kalteng, Abdul Razak saat menghadiri kegiatan buka bersama di Sekretariat Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam atau KAHMI Kalteng.

"Kami siap menyambut pilkada dan menargetkan menang di delapan sampai 10 daerah," ujar Abdul Razak, Sabtu (23/3).

Bacagub Kalteng tersebut mengatakan, target di Pilkada mendatang, partai Golkar menang 8 sampai dengan 10 daerah lebih di 13 kabupaten dan 1 kota yang ada di Bumi Tambun Bungai.

Abdul Razak menjelaskan, dari pencapaian pada pemilihan legislatif (Pileg) 2024, perolehan suara Partai Golkar di sejumlah daerah di Kalteng sangat memuaskan, sehingga target untuk menang di delapan hingga 10 daerah, sangat terbuka lebar.

"Pileg di sejumlah daerah seperti Kota Palangkaraya, Kabupaten Pulang Pisau, Kapuas, Gunung Mas, dan Lamandau Partai Golkar akan menduduki kursi pimpinan," kata Abdul Razak.
Dari tren positif tersebut, Abdul Razak mengungkapkan rasa optimistis bisa memenuhi target yang dicanangkan Partai Golkar.

Terlepas dari itu, Wakil Ketua I DPRD Kalteng ini mengakui, sangat bersyukur pelaksanaan Pileg dan Pilpres di Kalteng berjalan aman dan lancar.

Dirinya juga sangat berharap, hal itu bisa dipertahankan terutama untuk Pilkada bulan November mendatang.

"Kita patut bersyukur pelaksanaan Pileg dan Pilpres di Kalteng aman dan lancar. Harapan kita juga pada Pilkada di Kalteng nantinya, itu dapat dipertahankan dan terpilih pemimpin yang amanah," kata Abdul Razak.

Sementara, Ketua Paguyuban Laras Budaya Jawa sekaligus Dalang Wayang, Sandy berharap Pilkada Kalteng akan menghasilkan pemimpin terbaik yang mampu menyejahteraka rakyat Bumi Tambun Bungai.

"Harapan saya sangat sederhana sih, cuma mau ada kesetaraan, termasuk kesetaraan dalam dunia seni budaya Jawa yang rasanya kurang diperhatikan,” ujar Sandy.

Hal tersebut, diakui Sandy, karena setiap kegiatan seni budaya yang ada di Palangkaraya, mereka merasa seolah tidak dianggap dan dianaktirikan.

Padahal, Sandy mengaku, ada sebagian sanggar seni mereka yang sudah lebih dari 20 tahun yang sudah berjalan, namun jarang dilibatkan dalam suatu pegelaran seni budaya.

"Kami ini merasa dianaktirikan. Soalnya kalo ada kegiatan seni budaya gitu, yang diundang pasti yang dari Jawa sana, padahal seni kami yang merantau ke Kalteng sama seni yang menang dari Jawa sana tidak jauh beda, malahan tergolong sama," kata Sandy.

Padahal, akunya, banyak keuntungan yang didapat Pemerintah Kota jika lebih memilih menggunakan jasa Paguyuban Laras Budaya Jawa. (Tribunkalteng)