Kebiasaan Memanaskan Masakan saat Lebaran, Ustadz Abdurrahman Dani Beber Bahayanya bagi Kesehatan

BANJARMASINPOST.CO.ID - Kegiatan memanaskan makanan secara berulang kerap dilakukan sebagian orang di kehidupan sehari-hari, tak terkecuali saat Hari Raya Idul Fitri. Ahli Thibbun Nabawi, Ustadz Abdurrahman Dani membeberkan dampaknya.

Diterangkan Ustadz Abdurrahman Dani, memanaskan makanan secara berulang ternyata memiliki pengaruh buruk bagi kesehatan.

Sebagaimana Ustadz Abdurrahman Dani sampaikan dalam video youtube @katabijakbestari dan dikutip banjarmasinpost.co.id, Sabtu (6/4/2024).

“Ketika masak jangan diolah berkali-kali, habis masak nasi bikin nasi goreng jangan , habis ngerebus telur terus dijadikan sambal goreng ini dua kali olah, jangan memanaskan makanan,” terang Ustadz Abdurrahman Dani.

Diriwayatkan Ibnu Qayyim, Ustadz Abdurrahman Dani menuturkan memanaskan makanan bukan lah kebiasaan nabi meskipun tak ada dalilnya.

Baca juga: Rekomendasi Status Medsos Ucapan Hari Raya Idul Fitri 2024, Meriahkan Suasana Lebaran 1445 Hijriyah

Baca juga: Cara Aman Berpuasa Bagi Penderita Maag ala Thibbun Nabawi, Perhatikan Menu Sahur yang Dianjurkan

Memanaskan makanan secara berkali-kali dipaparkan Ustadz Abdurrahman Dani tidak dianjurkan karena akan menimbulkan bahaya.

https://youtube.com/shorts/WGbCbAG6sL8?si=f9w-Ga51V0TQf9zC

Menghangat sisa makanan sering dilakukan agar tetap layak untuk dinikmati.

Pasalnya makanan yang sudah dingin sering kali enak sedap untuk disantap, terlebih masakan berkuah.

Namun untuk menghangatkan makanan perlu cara tepat.

Tujuannya agar sisa makanan tetap nikmat saat disantap.

Sebab, salah memanaskan sisa makanan bisa mengubah banyak tekstur dan rasanya.

Belum lagi bakteri yang ada di dalamnya.

Berikut empat kesalahan menghangatkan sisa makanan yang dilansir dari Real Simple, yaitu :

Menaruh makanan di suhu ruang terlalu lama
Sisa makanan bisa disimpan beku, lalu dihangatkan kembali.