Religi

Puasa Syawal Di Suasana Lebaran Idul Fitri, Ustadz Adi Hidayat Sebut Boleh Dijeda Halal Bihalal

Ustadz Adi Hidayat menyampaikan cara menunaikan Puasa Syawal 2024 yang disunnahkan selama enam hari bagi kaum muslimin.

Editor: Mariana
Youtube Adi Hidayat Official
Ustadz Adi Hidayat menyampaikan cara menunaikan Puasa Syawal 2024 yang disunnahkan selama enam hari bagi kaum muslimin. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Pendakwah Ustadz Adi Hidayat menyampaikan cara menunaikan Puasa Syawal 2024 yang disunnahkan selama enam hari bagi kaum muslimin.

Anjuran Puasa Syawal 6 Hari sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW, disebutkan Ustadz Adi Hidayat, cara mengerjakannya bisa disesuaikan dengan kondisi umat muslim sehingga tidak harus di awal dan berurutan hingga enam hari.

Ustadz Adi Hidayat mengatakan jika ada undangan halal bihalal dan makan bersama usai Hari Raya Idul Fitri, maka Puasa Syawal boleh dijeda di hari berikutnya.

Kini berada di bulan Syawal 1445 Hijriyah, setelah sebelumnya melaksanakan puasa wajib di bulan suci Ramadhan 2024.

Di bulan Syawal ini terdapat amalan-amalan sunnah, termasuk yang sangat dianjurkan adalah Puasa Syawal.

Baca juga: Amalan di Bulan Syawal Selain Puasa, Ustadz Khalid Basalamah Imbau Tetap Qiyamul Lail Usai Ramadhan

Baca juga: Info Cuaca Ekstrem Besok 18 April 2024, Sedia Payung Kalsel, Waspada Hujan Petir Bali dan Maluku

Puasa Syawal merupakan puasa sunnah yang dapat dilaksanakan selama enam hari di bulan Syawal setelah Hari Raya Idul Fitri.

Ustadz Adi Hidayat menerangkan bulan Syawal adalah bulan spesial selain adanya Hari Raya Idul Fitri juga adanya amalan sunnah yang hanya ada di bulan Syawal.

Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW dalam hadits Abu Ayyub Al-Anshari RA:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim, no. 1164).

"Puasa Syawal enam hari ini bisa dilakukan berturut-turut, misal Anda mulai di hari Senin maka diselesaikan hingga Sabtu, jika memulai pada Selasa diselesaikan pada Ahad," terang Ustadz Adi Hidayat dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Adi Hidayat Official.

Namun jika menginginkan waktu pelaksanaan Puasa Syawal terpisah karena ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan, misalnya acara silaturahim atau halal bihalal yang mempertemukan banyak kalangan untuk mempererat silaturahmi, maka boleh dijeda atau tunda.

Ini sebab pengerjaan Puasa Syawal terbentang hingga akhir bulan Syawal. Misal, Anda memulai Puasa Syawal pada tanggal 3 Syawal, kemudian tanggal 5 ada undangan halal bihalal yang tidak bisa dihindari dan ingin menghormati di pemberi undangan, serta ada hidangan yang dapat dinikmati bersama, maka bisa dijeda dulu dan dilanjutkan di hari berikutnya.

"Jadi tidak mesti berurutan, dikerjakan berurutan baik, secara terpisah pun tidak masalah asal dikerjakan enam hari, keutamaan menyempurnakan Puasa Ramadhan ditambah Puasa Syawal pahalanya seperti berpuasa sepanjang tahun," jelas Ustadz Adi Hidayat.

Ustadz Adi Hidayat memaparkan ada ulama yang melogikakan pendekatan bagi umat Islam yang menunaikan puasa di bulan Ramadhan baik selama 29 atau 30 hari, dikalikan setiap harinya 10 kebaikan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved