Gratiskan TK/TPA Sejak 23 Tahun Lalu, Kisah Marliana Kelola Yayasan Rizky Az-Zikra di Tanahlaut

BANJARMASINPOST.CO.ID - Bicara pendidikan tak lepas dari uang. Bahkan kini kian mahal seiring kemajuan zaman. Masyarakat kelas bawah pun kerap tertatih-tatih menggapainya. Namun demikian, masih ada lembaga pendidikan gratis. Satu di antaranya TK/TPA di bawah naungan Yayasan Rizky Az-Zikra di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel).

Padahal statusnya swasta dan dikelola warga biasa pula yakni Marliana. Berikut petikan wawancara Serambi UmmaH dengan tokoh perempuan Tala yang aktif berkegiatan di berbagai organisasi, terutama di bidang keagamaan.

Apa nama TK/TPA dan sejak kapan gratis?
Namanya TK/TPA Darul Falah Unit 063 dan TK umum yaitu TK Uswatun Hasanah. Sejak saya dirikan sekitar 23 tahun lalu, gratis, hingga sekarang. Insya Allah akan terus begitu, mudahan saya selalu diberi kesehatan dan rezeki yang lancar dari Allah SWT.

Di mana alamatnya?
Di kawasan Jalan Bhakti RT 03, Kelurahan Karangtaruna, Kecamatan Pelaihari. Mudah saja menujunya yakni di jalan menuju arah ke Pantai Batakan. Dari simpang Karangjawa, sekitar satu setengah kilometer belok kiri masuk ke Jalan Bhakti. Nah, nanti masuknya sekitar 200 meter. Tinggal tanya warga, semua tahu tempatnya.

Bagaimana ihwalnya mendirikan lembaga pendidikan gratis?
Niatnya cuma satu yakni membantu masyarakat dan untuk membantu pemerintah mencerdaskan generasi, utamanya pada bidang keagamaan.

Apalagi di sekitar tempat tinggal saya kan banyak warga yang pas-pasan ekonominya. Itu jadi perhatian saya. Jadi sejak awal mendirikan TK/TPA, memang sudah diniatkan gratis agar bisa ringankan beban hidup warga. Paling cuma pas ada kegiatan ekstra saja bakumpulan (iuran).

Lalu, bagaimana dengan biaya operasional termasuk gaji guru?
Kalau saat awal dulu ya semuanya saya yang menanggung. Alhamdulillah karena memang sudah diniatkan sejak awal, semua bisa berjalan lancar. Ada saja rezeki yang tak terduga-duga, kadang ada juga bantuan dari donatur. Semua dimudahkan oleh Allah SWT.

Saat awal membangun, dulu, banyak yang sinis dan pesimis. Dari mana uang membangun gedungnya dan lain-lain. Tapi kenyataannya, semuanya bisa jalan meski bertahap dan pelan-pelan.
Sangat penuh liku dan tantangan. Alhamdulillah gedung TK/TPA dan gedung TK pagi (umum) bisa terbangun, murni dari dana kami secara mandiri, tidak ada bantuan dari pemerintah. Gedung TK/TPA satu unit karena ukurannya besar, sedang gedung TK pagi ada dua unit ruangan.

Gaji untuk para guru, saat awal semuanya saya yang menggaji. Tidak begitu besar, para guru juga memahami karena keberadaan lembaga pendidikan yang saya bangun mengemban misi sosial yakni untuk membantu warga.

Sejak beberapa tahun juga alhamdulillah guru-guru TK/TPA kami dapat honor dari pemerintah daerah sebesar Rp 600 ribu per bulan. Kalau tak keliru sudah berjalan sekitar 12 tahun. Begitu pula dengan gaji guru TK pagi, juga sudah dapat honor dari Dinas Pendidikan Tala.

Saya juga berterima kasih kepada dinas pendidikan karena sejak sekitar enam tahun lalu, kami diberi satu guru PNS yang sekarang menjadi kepala TK. Sebelumnya, saat awal pendirian saya kepalanya. Setelah itu Maisyah (almarhumah), lalu Dijah dan setelah itu baru Mia sebagai kepsek hingga sekarang. Kalau di TK/TPA sejak awal hingga sekarang saya kepala sekolahnya.

TK/TPA jam belajarnya mulai pukul 14.00 Wita hingga 17.00 Wita. Kalau jam belajar TK pagi seperti TK lainnya yakni masuk pukul 07.00 Wita dan pulang pukul 11.00 Wita.

Alhamdulillah lulusan TK Uswatun Hasanah milik kami ini sudah pandai membaca, pandai mengaji, pandai salat, dan pandai ilmu keagamaan yang lainnya.

Apakah semua guru sudah dapat honor dari pemda?
Hampir sudah semua. Saat ini tinggal satu orang yang belum karena memang masih baru. Sedang diusulkan agar bisa mendapatkan juga. Jadi, sementara ini gajinya ya saya yang bayar.

Mohon doanya supaya saya selalu sehat dan lancar beraktivitas, sehingga bisa memberikan yang terbaik. Kalau pas saya ada rezeki, semua guru juga saya beri tambahan honor. Jumlah guru TK pagi saat ini ada empat orang, satu PNS. Kalau guru TK/TPA ada enam. (roy)