Thibbun Nabawi: Cara Aman Makan Daging Kambing Bagi Pengidap Darah Tinggi

BANJARMASINPOST.CO.ID - Takut mengonsumsi daging kambing lantaran mengidap darah tinggi, Ustadz Abdurrahman Dani berikan tips menurut pengobatan arab klasik thibbun nabawi.

Adapun tips mengonsumsi daging kambing ini menurut Ustadz Abdurrahman Dani diteladani dari kebiasan Nabi Muhammad SAW.

Hal ini sebagaimana yang dipaparkan dalam unggahan video di akun Instagram @abdurrahmandaniofficial, Minggu (5/5/2024).

Salah satu tips mengkonsumsi daging kambing agar menekan darah tinggi diterangkan Ustadz Abdurrahman Dani adalah dengan mengonsumsi labu kuning.

Baca juga: Jadwal Kapan Idul Adha 2024, Muhammadiyah Sudah Tetapkan Tanggal, Pemerintah dan NU Potensi Sama

Baca juga: Satu Bulan Jelang Idul Adha 2024, Permintaan Sapi di Banjarmasin Masih Sepi

"Pilih makanan yang nabi suka, nabi makan labu kuning sama dendeng waktu itu dan labu kuningnya dicari di piring-piring, di pojok-pojok piring docari kemudian dijilatin ngga disisain labu kuning," papar Ustadz Abdurrahman Dani.

Selain itu, Ustadz Abdurrahman Dani juga menganjurkan untuk memilih bagian kambing seperti yang disukai nabi yakni paha kambing, tulang punggung kambing, dan tulang leher kambing.

Dilansir dari Kompas.com, (20/7/2021), daging kambing tidak sepenuhnya menjadi penyebab darah tinggi.

Penjelasan terkait hal itu dapat ditemukan dalam Buku Ajar Ilmu Kesehatan: Memahami Gejala, Tanda dan Mitos (2019) karya Umar Zein dan Emir El Newi.

Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa daging kambing tetap lebih baik daripada daging sapi maupun ayam, sehingga aman dikonsumsi bahkan oleh penderita hipertensi.

Cara aman mengonsumsi daging kambing

Sementara, dokter spesialis gizi klinik, dr. Johanes Chandrawinata, Sp.GK. mengatakan, daging kambing lebih menyehatkan untuk tubuh.

"Daging kambing memiliki kandungan lemak dan kolesterol yang lebih rendah dibandingkan dengan daging sapi," kata Johanes, saat dihubungi Kompas.com, 17 Juli 2021.

Namun perlu diingat, daging yang dimaksud di sini adalah murni daging merah tanpa jeroan seperti usus, babat, atau otak.

Ia menjelaskan, mengonsumsi satu kilogram daging kambing tidak akan mendatangkan darah tinggi.