Pengelola Tanggapi Soal Tutupnya Wisata Kampung Ketupat, Ibnu Sina Ungkap Hal Ini

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Persoalan tutupnya Wisata Kampung Ketupat akhirnya mendapat tanggapan pihak pengelola, PT Juru Supervisi Indonesia.

Menurut Head of Business Development di PT Juru Suversvisi Indonesia, M Wahyu B Ramadhan, persoalan itu terjadi karena ada kesalahan kelola dari manajemen lama.

Sehingga operasional Kampung Ketupat tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Ia menyebut jika ada banyak barang yang hilang. Seperti AC, pompa air, instalasi kelistrikan dan lain-lain. Selain itu, bangunan juga harus diperbaiki karena tak dirawat.

Ia tak menampik, akibat dari kondisi tersebut, ada pegawai yang gajinya tidak terbayarkan.
Ia menyebut, PT Juru Supervisi Indonesia sendiri telah mengambil tindakan. Yakni, memutus kontrak manajemen yang lama.

Ia menyebut saat ini dalam proses negosiasi dengan manajemen baru.

Wahyu juga memastikan, bahwa akan membuat konsep baru dan lebih baik untuk Kampung Ketupat.

Ia memperkirakan Kampung Ketupat akan kembali beroperasi pada Juni mendatang.

Sementara itu, Wali Kota Banjarmasin, H Ibnu Sina melalui akun instagramnya menjelaskan jika Wisata Kampung Ketupat tidak menggunakan APBD. Seluruhnya merupakan dana dari pihak ketiga.

"Itu dibangun oleh pihak swasta dengan kerja sama 10 dan 5 tahun. Satu sen pun tidak menggunakan APBD. Sebagaimana orang ingin bausaha. Kami mempersilakan orang ingin beusaha," jelasnya.

Ia menyebut, tutupnya itu lantaran perlu pergantian manajemen. "Jangan salah persepsi banyak yang mengira itu dari APBD. Sepenuhnya dari pihak ketiga. Doakan mereka untung," katanya. (wie)