Arsenal Perlu Keajaiban, 1 Harapan Arteta Meraih Gelar Premier, Meski Man City Mengatasi Tottenham

BANJARMASINPOST.CO.ID -  Harapan gelar Arsenal tergantung pada seutas benang karena satu harapan terakhir masih tersisa untuk mencegah Manchester City mengklaim gelar.

Mikel Arteta mengandalkan keajaiban hari terakhir saat harapan gelar Arsenal berada di ujung tanduk.

Di malam ketika Arsenal membutuhkan keajaiban dari rival terberat mereka, setidaknya selama 45 menit, harapan palsu masih ada di London utara.

Namun keniscayaan Manchester City datang di awal babak kedua untuk meredam segala mimpi yang mungkin mengancam untuk terwujud.

Namun, ada momen-momen dimana Dejan Kulusevski dan juga peluang besar Son Heung-min yang tentunya akan memicu perdebatan.

Baca juga: Konfirmasi Soal Kylian Mbappe ke Arsenal bukan ke Real Madrid? Transfer Zubimendi Terganggu Juventus

Baca juga: Guardiola Keluar dari Man City dan Pochettino Dipecat Chelsea? Bagaimana Arsenal Mendominasi Premier

Apakah dia ingin mencetak gol atau tidak masih jadi tanda tanya.

Kemudian kebisingan di dalam tanah menjadi nyata saat penalti dicetak.

Dari sudut pandang Arsenal, mereka bisa tertawa kecil dan ironis melihat jarak antara kedua klub London utara itu sudah mapan.

Dan terlebar selama beberapa waktu terakhir dan satu-satunya kebahagiaan bagi Tottenham adalah terbelenggu di zona merah dan putih.

Tugas Arsenal tetap sederhana, menang melawan Everton di hari terakhir dan berharap keajaiban dari West Ham United.

Mungkin ada dorongan atau pertanda positif setidaknya dari pengetahuan.

Bahwa tim terakhir yang menjuarai liga dari posisi kedua memang The Gunners.

Tahun itu adalah tahun 1989, dan Arsenal tidak hanya harus menang tetapi juga menghadapi musuh mereka sendiri, Liverpool.

Perlu mencetak dua gol lewat gol Michael Thomas membuat mereka meraih gelar.

Meski pertandingan itu berada di tangan mereka sendiri, keberuntungan akan dibutuhkan di Emirates Stadium pada hari Minggu.

Dimana Arsenal bisa mendapatkan keberuntungan itu? Jawabannya, mantan manajer Mikel Arteta, David Moyes.

Namun, penggemar Arsenal mungkin ingin menghindari konferensi pers baru-baru ini.

Dimana pemain asal Skotlandia itu berbicara dengan nada takut di tim U-14 City, apalagi di tim senior mereka.

Ada kualitas di The Hammers dengan Mohammed Kudus, Jarrod Bowen dan Lucas Paqueta yang terhubung dengan City.

Sisi negatifnya adalah mereka hampir tidak punya apa-apa untuk dimainkan.

Seandainya Newcastle United mengalahkan Manchester United.

Posisi kedelapan mungkin masih di depan mata.

Dengan peluang untuk membawa tim asuhan Erik ten Hag finis terburuk di Premier League.

Hal ini tentunya akan menjadi motivasi terbesar bagi mereka.

Arsenal dan Man City akan menghadapi tes terakhir Liga Premier mereka pada hari Minggu pukul 4 sore waktu Inggris atau jam 22.00 WIB.

(Banjarmasinpost.co.id)