Berita Internasional
Hizbullah Luncurkan Drone Bahan Peledak ke Sky Dew Israel, Balas Kematian Komandan Lapangan
Kawasan Galilea Bawah Israel digempur Hizbullah sebagaimana dikonfirmasi Pasukan Israel (IDF) pada Kamis (16/5/2024).
BANJARMASINPOST.CO.ID - Kawasan Galilea Bawah Israel digempur Hizbullah sebagaimana dikonfirmasi Pasukan Israel (IDF) pada Kamis (16/5/2024).
Dalam serangan pada Rabu tersebut, Hizbullah mengklaim telah meluncurkan drone bermuatan bahan peledak ke pangkalan Angkatan Udara Israel tempat balon pendeteksi rudal raksasa, yang dikenal sebagai Sky Dew, dioperasikan.
Media Israel, Times of Israel, menyoroti serangan Hizbullah kali ini sebagai serangan terdalam gerakan perlawanan Lebaonon terhadap Israel di tengah perang Gaza yang tengah berkecamuk.
Pangkalan udara Israel di Galilea Bawah tersebut terletak di dekat Persimpangan Golani, sekitar 35 kilometer (21 mil) dari perbatasan Lebanon.
"IDF pada Kamis pagi mengkonfirmasi bahwa salah satu drone Hizbullah menghantam fasilitas militer sensitif di daerah Golani Junction," tulis laporan tersebut menyoroti jauhnya jangkauan serangan yang bisa dilakukan Hizbullah.
Baca juga: Info Cuaca Ekstrem Besok 17 Mei 2024, Kalsel Berawan Potensi Hujan, Angin Kencang di Jatim dan NTT
Baca juga: Nutrisi Super yang Ada pada Tempe Dibeberkan dr Zaidul Akbar, Begini Cara Konsumsi yang Tepat
Dua drone diluncurkan dalam serangan itu, dan satu drone ditembak jatuh oleh pertahanan udara, menurut militer Israel.
Drone peledak kedua menghantam fasilitas tersebut, dan kerusakannya sedang dinilai oleh militer Israel.
Aerostat Sky Dew Masih Eror, Jet IDF Gempur Lebanon
Hizbullah telah meluncurkan ribuan drone, rudal, dan roket ke Israel utara dalam tujuh bulan terakhir, meskipun serangan tersebut sebagian besar terbatas pada wilayah perbatasan.
Hingga Rabu, kelompok perlawanan Lebanon tersebut telah menembakkan proyektil ke sasaran Israel hingga sekitar 15 kilometer (9 mil) dari perbatasan.
Aerostat Sky Dew, sebuah balon radar berteknologi mutakhir, dikerahkan Israel di ketinggian untuk mendeteksi rudal jarak jauh, rudal jelajah, dan drone yang masuk.
"Balon canggih ini pertama kali digunakan sekitar dua tahun yang lalu, namun sistem ini belum beroperasi dan mengalami kemunduran yang signifikan dalam penerapannya," tulis laporan tersebut.
Menanggapi serangan tersebut, Angkatan Udara Israel melancarkan serangan semalaman di Baalbek, Lebanon timur laut, yang merupakan basis Hizbullah sekitar 100 kilometer dari perbatasan.
Serangan itu menargetkan pabrik senjata Hizbullah, yang digunakan untuk membuat amunisi dan drone berpemandu, menurut penilaian militer.
Media Lebanon menggambarkan serangan Israel sebagai serangan terbesar di wilayah Baalbek di tengah perang.
Balas Kematian Komandan Lapangan
Respon Donald Trump Usai Penembakan Charlie Kirk hingga Tewas di Kampus Utah |
![]() |
---|
Kisah Menyentuh 5 Orang Koma Terlama di Dunia dan Penyebabnya, Ada 40 Tahun Lebih |
![]() |
---|
Amerika Ikut Campur Lumpuhkan Fordow, Natanz, dan Isfahan, Perang Israel vs Iran Berpotensi Membesar |
![]() |
---|
Rencana Evakuasi WNI di Israel Lewat Jalur Darat Amman Yordania, Ada 192 Orang |
![]() |
---|
Konflik Israel vs Iran, Kemlu Siapkan Skenario Penyelamatan 530 WNI Terdampak: Saat Ini Aman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.