Berita HST

Tinggalkan Lapak Jualan di Taman Bawah Asam HST, Para Pedagang Akui Tak Ada Pelanggan

Sejak dipindahkan tiga minggu lalu dari trotoar Taman MTQ ke Taman Bawah Asam, belasan pedagang satu persatu mulai meninggalkan lapak jualan.

Penulis: Stanislaus Sene | Editor: Edi Nugroho
(Banjarmasinpost.co.id/Stanislaus sene).
Lokasi jualan para pedagang di Taman Bawah Asam yang sudah ditinggalkan para pedagang 

BANJARMASINPOST.CO.ID,BARABAI - Sejak dipindahkan tiga minggu lalu dari trotoar Taman MTQ ke Taman Bawah Asam, belasan pedagang satu persatu mulai meninggalkan lapak jualan.

Pantauan Banjarmasinpost.co.id, jumat, (24/05/2024) para pedagang yang mendiami Taman Bahwa Asam kini tersisa satu pedagang yang masih bertahan sementara yang lain memilih meninggalkan lokasi jualan tersebut.

Saat ditemui pedagang yang masih bertahan, Sumiatin mengakui teman-teman pedagang yang lain memilih meninggalkan lokasi jualan di Taman Bawah Asam ini karena tidak ada pelanggan.

"Tempatnya sepih, makanya mereka tidak bertahan," jelasnya.

Baca juga: Lambaian Tangan Kerabat Iringi Keberangkatan Jemaah Calon Haji HSU Menuju Bus Menuju Embarkasi

Baca juga: Tim Lakukan Pendampingan Penggunaan Dana Desa di Tanahlaut, Ini Jumlah Anggarannya Tahun Ini

Sumiatin mengatakan para pedagang lain pindahnya di berbagai tempat, ada yang kembali ke tampat semula ada juga yang kembali ke Rumah dan membuka lapak jualan di depan Rumahnya.

"Saya memilih bertahan karena lapak jualan sudah disiapkan dan mengikuti permintaan dari Dinas," lanjutnya.

Sumiatin pun mengakui lokasi jualan ini memang sangat sepih, pendapat sehari hanya Rp. 20.000.

"Dari segi pendapatan, memang sangat berbeda jauh dengan waktu berjualan di tempat sebelumnya," ujarnya.

Ia mengatakan di tempat ini memang tidak ada biaya sewa jadi lebih bagus tetap bertahan saja apalagi di sini juga hanya untuk sementara waktu.

Sementara itu, pedagang lain, supri mengakui memilih pindah kembali ke tempat jualan sebelumnya karena jualannya lebih laris.

"Tidak apa-apa ada biaya buat rombong sendiri tapi pemasukan ada tiap hari," jelasnya.

Terkait izin jualan di tempat sebelumnya yakni di Trotoar Taman MTQ, pihaknya mengakui tidak membuat izin.

"Tidak ada izin karena pedagag yang lain juga berjualan di sini, kenapa saya tidak bisa," tanyanya.

Ia mengatakan selain itu rencana renovasi Taman MTQ juga belum dikerjakan.

"Manfaatkan waktu untuk jualan dulu, mumpung Taman MTQ belum juga dikerjakan. Jika pada akhirnya digusur kita siap pindah," ungkapnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved