Idul Adha 2024
Pelaksanaan Puasa Arafah Harus Sama dengan Waktu Wukuf? Simak Pemaparan Buya Yahya
Buya Yahya memaparkan waktu pelaksanaan Puasa Arafah bagi umat muslim. Apakah harus sesuai waktu wukuf?
BANJARMASINPOST.CO.ID - Penceramah Buya Yahya memaparkan waktu pelaksanaan Puasa Arafah bagi umat muslim.
Waktu pelaksanaan Puasa Arafah, diterangkan Buya Yahya bisa saja terjadi perbedaan antara satu tempat dengan lainnya, termasuk Indonesia dengan Arab Saudi tepatnya di Padang Arafah.
Hal ini sebab, Buya Yahya menerangkan terdapat perbedaan metode dalam penentuan hilal, kemungkinan di suatu daerah hilal sudah terlihat, sementara di daerah lain hilal belum muncul.
Bulan Zulhijjah adalah bulan ke-12 dari sistem penanggalan Islam. Di bulan ini ada hari besar yang dinantikan kaum muslimin yakni Hari Raya Idul Adha.
Setiap tanggal 10 Zulhijjah di kalender Islam Hari Raya Idul Adha dirayakan, tahun ini Hari Raya Idul Adha diperkirakan jatuh pada Senin (17/6/2024), yang mana ada potensi keputusan pemerintah sama dengan PP Muhammadiyah yang telah lebih dulu memutuskan Hari Raya Idul Adha jatuh pada Senin (17/6/2024).
Baca juga: Keutamaan Puasa Arafah Idul Adha Diuraikan Ustadz Adi Hidayat: Sesuai Sunnah Rasulullah SAW
Baca juga: Panduan Daftar Sekolah Kedinasan PKN STAN 2024, Jadwal Pendaftaran Dibuka Sampai 20 Juni
Terdapat amalan-amalan sunnah yang dianjurkan bagi umat Islam di awal bulan Zulhijjah. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Buya Yahya menjelaskan di Indonesia seringkali terjadi perubahan dalam penetapan awal bulan hijriyah, terutama Syawal dan Zulhijjah.
"Karena bulan hijriyah itu ada dua cara untuk mengetahuinya, yang pertama dengan rukyatul hilal atau melihat hilal secara langsung, metode rukyatul hilal sendiri juga terdapat perbedaan ulama antara zumhur ulama dan Mazhab Maliki," papar Buya Yahya dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Buya Yahya.
Sebagian menyatakan setiap wilayah mempunyai perbedaan dengan wilayah lainnya, ini memungkinkan hilal dapat dilihat di sebuah tempat ternyata di tempat lain belum terlihat atau tampak di hari yang berbeda.
Metode lainnya yang sering digunakan adalah cara hisab atau dengan hitungan ilmu falak. Adanya perbedaan tersebut berdasarkan fenomena alam dan tata surya yang Allah ciptakan yakni bulan.
"Penentuan awal bulan termasuk hari raya dan Puasa Arafah yang berbeda-beda, bukan karena kesalahan orang atau metode yang digunakan melainkan Allah menciptakan bulan kadang terlihat atau tidak yang menjadi sebab perbedaan," ujar Buya Yahya dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Buya Yahya.
Perbedaan terjadi bisa saja penanggalan awal bulan Zulhijjah dilakukan dengan metode hisab ilmu falak, namun ternyata secara rukyatul hilal belum nampak hilalnya.
Adapun orang yang sudah terlanjur puasa sunnah di bulan Zulhijjah meliputi Puasa Arafah dan ternyata di daerahnya penentuan hilalnya berbeda, puasanya tetap sah, Allah Maha Mengetahui niat dari hamba-Nya.
"Bahkan kalaupun tidak di Zulhijjah pun bukan waktu yang diharamkan untuk berpuasa, apalagi misalnya Anda berpuasa di hari Senin dapat pahala puasa Senin," terang Buya Yahya.
Buya Yahya menegaskan Hari Arafah adalah bukan hari wukuf di Arafah melainkan tanggal 9 Zulhijjah, adapun wukuf di Arafah adalah Hari Arafah bagi orang Arab Saudi.
| Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Juni 2024, Ustadz Khalid Basalamah Sebut Dikerjakan Selepas Hari Tasyrik |
|
|---|
| Puasa Ayyamul Bidh Bulan Juni 2024 Bertepatan Hari Tasyrik, Buya Yahya Jelaskan Hal Ini |
|
|---|
| Idul Adha 2024, Polres HSU Bagikan 1.000 Kantong Daging Hewan Kurban |
|
|---|
| Idul Adha 1445 H, BSI Regional Office IX Kalimantan Salurkan Hewan Kurban pada Masyarakat |
|
|---|
| 45 Ekor Hewan Kurban Dibagikan Pelindo Sub Regional Kalimantan, Disalurkan ke Warga Sekitar |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.