Barito Putera

Ketum Bartman Minta Manajemen Menindak Wakil Kapten Barito Putera Diduga Pukul Wasit dan Main Tarkam

Ketum Barito Mania (Bartman), Dedy Sattardi minta manajemen harus menindak pemain bayu Pradana jika terlibat pemukulan wasit di laga tarkam Semarang

|
Penulis: Frans Rumbon | Editor: Khairil Rahim
Instagram @psbaritoputeraofficial
Pemain Barito Putera Bayu Pradana. Ketum Barito Mania (Bartman), Dedy Sattardi pun menyayangkan peristiwa pengeroyokan kepada wasit di laga tarkam bertajuk Bener Bersatu Cup 2024 Piala Bupati Kabupaten Semarang pada Minggu (2/6/2024) 

Terkait hal ini, Dedy pun berharap manajemen Barito Putera mengambil tindakan tegas.

"Manajemen harus menindak pemain yang terlibat. Pemain-pemain yang masih terikat kontrak wajib menjunjung tinggi nama baik klub. Mereka ikut main tarkam saja sudah kurang pantas, apalagi ini sampai terlibat keributan yang berpotensi berurusan dengan hukum," pungkasnya.

Dirangkum dari berbagai sumber, ada fakta-fakta yang menjadi sorotan atas penganiayaan wasit di turnamen tarkam tersebut. Bahkan sampai memantik perhatian Asprov PSSI.

1. Mantan Pemain Timnas Indonesia Bayu Pradana Pukul Wasit

Dilansir akun instagram @forumwasitindonesia, kerusuhan terjadi pada laga ini. Semua bermula ketika Bayu Pradana memperoleh kartu merah.

Sang pemain disebut tak terima dan melakukan protes hingga pemukulan kepada wasit.

Awal mula kejadian, Bayu Pradana mendapatkan kartu merah dan tidak terima protes terhadap wasit hingga memukul dan menendang wasit dan memprovokasi pemain lainnya," tulis @forumwasitindonesia.

Sebagai informasi saja, Bayu Pradana yang saat ini berstatus pemain Barito Putera, beberapa kali dipanggil untuk memperkuat Timnas Indonesia.

Dirangkum dari situs Transfermarkt, Bayu Pradana memiliki caps 24 bersama Timnas Indonesia.

Terakhir kali Bayu Pradana memperkuat Timnas Indonesia ialah di Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia. Tepatnya 19 Februari 2019 melawan Malaysia.

2. Klarifikasi Bagus Kahfi

Berdasarkan hasil konfirmasi terhadap wasit yang menjadi korban pengeroyokan, Bagus Kahfi memang dipastikan tak terlibat melakukan kekerasan. Dia dan saudaranya, Bagas Kaffa, malah berusaha melerai.

“Setelah dikonfirmasi dan melakukan pengakuan Bagas Kaffa dan Bagus Kahfi, mereka tidak ikut melakukan pemukulan dan penganiayaan terhadap wasit,” tulis keterangan akun Instagram @forumwasit Indonesia.

“Setelah kami konfirmasi ke wasitnya, memang benar jika Bagus dan Bagas tidak terlihat dan hanya memisahkan di tengah kerumunan kejadian,” tambahnya.

3. Terancam Bui

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved