Berita Tanahlaut

Korban Mantan Kades Asusila di Tanahlaut Bertambah Jadi Tiga Orang, Masih Berstatus Pelajar Sekolah

Korban perbuatan asusila Jojon (nama samaran) atau J, mantan kepala desa (kades) di Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanahlaut (Tala)

|
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Edi Nugroho
(banjarmasinpost,co,id/idda royani)
MAPOLSEK Pelaihari. Di sel setempat saat ini J, lansia mantan kades, ditahan. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Korban perbuatan asusila Jojon (nama samaran) atau J, mantan kepala desa (kades) di Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), ditengarai bertambah.

Informasi dihimpun, Rabu (12/6/2024), selain menyetubuhi remaja 16 tahun sebut saja Bunga (nama samaran), J juga melakukan asusila terhadap anak di bawah umur lainnya.

Bahkan jumlahnya dua orang dan masih tergolong anak-anak karena baru berusia 11 tahun. Statusnya masih pelajar sekolah dasar di Kecamatan Pelaihari, sebut saja Melati dan Mawar (nama samaran).

Desas desus tersebut beredar di warung pinggiran di Kota Pelaihari, pagi tadi. Pasalnya modus bisa melakukan penerawangan dan membuang sial masih mudah dipercayai oleh sebagian masyarakat di negeri ini.

Baca juga: Tewas Tertabrak Truk di Jalan A Yani Km 24 Jurusan Pelaihari, Korban Alami Luka Berat di Kepala

Baca juga: Pengedar Narkoba di HSU Berhasil Diciduk, Kedapatan Bawa Sabu Hampir 10 gram

Sementara itu para korban asusila lelaki lanjut usia tersebut saat ini mulai menjalani pendampingan dari UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Tala.

Kepala UPTD PPA Tala Pahimah ketika dikonfirmasi mengenai hal tersebut membenarkan. "Ya, kami melakukan pendampingan terhadap korban tersebut," ucapnya.

Lebih lanjut ia menerangkan pada Senin kemarin pihaknya menerima laporan rujukan kasus tersebut dari Polsek Pelaihari. Korban satu orang berusia 16 tahun.

"Selanjutnya dilakukan assesmen pada korban dan ternyata ada korban lain sebanyak dua orang berusia 11 tahun. Masih pelajar SD" papar Pahimah.

Ketiga korban asusila J tersebut dikatakannya saat ini telah dilakukan pendampingan konseling oleh psikologi klinis pada Selasa kemarin.

(banjarmasinpost,co,id/idda royani)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved