Berita Viral
Viral Penampakan Pohon Randu Raksasa Berusia 700 Tahun di Yogyakarta, Tumbuh di Tanah Kuburan
Berusia sekitar 700 tahun, berikut penampakan pohon randu raksasa di Yogyakarta yang hidup ditengah-tengah tanah kuburan.
Penulis: Danti Ayu Sekarini | Editor: Mariana
BANJARMASINPOST.CO.ID - Berusia sekitar 700 tahun, penampakan pohon randu raksasa yang hidup ditengah-tengah tanah kuburan kota, viral di media sosial.
Untuk mengukur luas pohon tersebut, setidaknya dibutuhkan bentangan tangan 21 orang dewasa.
Penampakan pohon randu raksasa ini Viral di TikTok usai diunggah akun @sayyid.kediri Senin (24/6/2024).
Dalam video itu tampak sejumlah pria dewasa yang saling bergandengan tangan dengan mengelilingi sebuah pohon besar.
Diketahui pohon yang tengah dipeluk para pria dewasa tersebut diperkirakan sudah berusia 700 tahun.
Baca juga: Viral Pria di Madura Meninggal Dunia saat Asyik Nyawer, Terjatuh di Atas Panggung
Baca juga: dr Zaidul Akbar Anjurkan Makan Pangan Alami untuk Konsumsi Harian, Sumber Energi bagi Tubuh
Para pria dewasa itu saling membentangkan tangan sembari berpegangan untuk mengukur seberapa besarnya pohon tersebut.
Setelah digitung setidaknya luas pohon tersebut sama dengan panjanh bentangam tangan 21 pria dewasa.
“Pohon randu raksasa Jogja, butuh 21 bentangan tangan orang dewasa usia pohon kurang lebih 700 tahun,” papar pengunggah video.
Selain ukurannya yang luas, pohon tersebut juga memiliki tinggi ratusan meter.
Bahkan tinggi badan para pria dewasa yang mengelilingi pohon tersebut hanya mencapai bagian akar saja.
Pohon yang sudah tumbuh selama 700 tahun itu dikelilingi oleh puluhan makam.
Tinggi pohon randu raksasa itu mampu menaungi seluruh makam yang berada di sekitarnya.
Tak jauh dari pohon randu raksasa itu juga tampak permukiman para warga.
Meski sudah berusia ratusan tahun, pohon randu itu masih tampak begitu kokoh dan sama sekali tak mengalami pelapukan.
Dikutip melalui lindungihutan.com, Pohon randu adalah tanaman yang berasal dari daerah tropik Benua Amerika, dan kemudian menyebar ke wilayah Afrika juga Asia. Selain Indonesia, negara Asia Tenggara yang menjadi habitat tanaman ini yaitu Filipina, Thailand, dan Malaysia. Famili dari malvaceae tersebut sangat terkenal dengan manfaat utamanya sebagai penghasil serat.
Serat inilah yang digunakan untuk isian bantal dan kasur.
Tanaman yang juga dikenal dengan nama pohon kapuk ini pada masa lalu sangat mudah ditemui di sepanjang jalan.
Bahkan pada masa kolonial Belanda, Indonesia menjadi eksportir kapuk terbesar yang memenuhi 85 persen kebutuhan dunia akan kapuk.
Daerah yang banyak membudidayakan kapuk randu adalah pulau Jawa, sehingga dijuluki sebagai Kapas Jawa.
(Banjarmasinpost.co.id/Danti Ayu)
Fenomena Hujan Es Batu di Wilayah Tapin, Berjatuhan di Atap hingga Pekarangan Rumah Warga |
![]() |
---|
Daftar Fakta Suami Bakar Istri di Cakung Jakarta, Kesaksian Warga Pelaku Tempramental |
![]() |
---|
Viral Curhat Penumpang Garuda Sebut Pesawat Muncul Percikan Api saat Terbang, Ini Kata Maskapai |
![]() |
---|
Fakta 7 Pekerja Freeport Tertimbun Longsor di Tambang Bawah Tanah di Mimika, 2 Jenazah Dievakuasi |
![]() |
---|
Viral Satu Keluarga di Balikpapan Pasang Plang Ingin Pulang ke Martapura, Akui Tak Ada Biaya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.