Laka Sungai Kupang HSS

Kesaksian Rekan Kerja Guru TK yang Tewas Kecelakaan di Jalan Nagara HSS, Kepsek: Sempat Antar Data 

Ini kesaksian kepsek TK Cempaka 2 Paharangan yang alami kecelakaan lalu lintas di Kadangan, akui korban sempat antara data ke rumah

Penulis: Hanani | Editor: Irfani Rahman
Foto Ist Dinas Pendidikan HSS untuk Banjarmasin Post
Pj Ketua TP PKK HSS yang juga Bunda PAUD HSS melayat ke rumah duka keluarga almarhumah Raudah Iriani, di Desa Murung Kupang, Kecamatan Babirik, HSU, Rabu (3/7/2024). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN- Peristiwa kecelakaan lalu lintas Rabu (3/7/2024) pukul 07.00 wita yang menimpa guru TK Cempaka 2 Paharangan, Kecamatan Daha Utara, Kabupaten Hulu Sungai Selatan meninggalkan kesedihan mendalam. Tak hanya dari pihak keluarga, tapi  juga di kalangan para pengajar di sekolah tersebut. Termasuk Kepseknya Sriyani.

Dihubungi banjarmasinpost.co.id, Rabu (3/7/2024), Sriyani menyatakan syok mendengar informasi musibah yang dialami rekannya tersebut. Bagaimana tidak, subuh sebelum berangkat ke Kandangan untuk menghadiri HUT ke 74 Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) di Kandangan, almarhumah Raudah Iriani (41) mampir ke rumahnya.

“Dia mengantar berkas dan stempel, sebelum waktu salat subuh.Dia tak mengetuk pintu dan hanya meletakkan berkas data murid-murid dan stempel itu di teras rumah. Dia mengira saya belum bangun dari tidur sehingga sungkan mengetuk pintu. Namun, saya sebenarnya sudah bangun dan melihat ada orang di depan rumah, lalu membuka pintu,”kata Sriyani.

Selanjutnya itu, mengatakan tidak enak membangunkannya tidur. Berbincang sebentar terkait data murid baru, almarhumah lalu pamit  untuk pulang ke rumah.

Baca juga: Guru TK Tewas di Sungai Kupang HSS Ternyata Terlindas Pengendara APV, Begini Kronologisnya

Baca juga: Lowongan Terbaru Adaro Energy, Cek Posisi Dibutuhkan Penempatan Kalsel, Kalteng dan Kaltara

Paginya harinya, kata Sriyani, almarhumah berangkat bersama-sama Annisa Usman (23), rekannya sesama guru honor di TK Cempaka 2 Paharangan.  Keduannya berboncengan  mengendarai scopy warna biru. Tidak ada hal aneh, kata Sriyani saat pertemuan terakhirnya dengan almarhumah.

“Biasa saja, dia tidak ada tanda-tanda mau pergi selama-lamanya,”ungkp Sriyani dengan nada sedih saat masih berada di rumah duka. Almarhumah dikenal guru yang ceria dan penyayang. Menjadi guru honor sejak tahun 2008, almarhumah sering meminta bimbingan Kepsek, yang kini sudah bertatus PPPK dan dipindah ke SD, namun tetap diperbantukan sebagai Kepsek di TK tersebut.

Almarhumah tinggal di  Desa Murung Kupang, Kecamatan Babirik, HSU yang berbatasan dengan dengan wilayah Kecamatan Daha Utara HSS.

Tinggal bersama suaminya almarhumah meninggalkan 2 anak. Diberitakan sebelumnya, Almarhumah meninggal dunia di tempat setelah mengalami kecelakaan di Jalan Nagara Desa Sungai Kupang, saat berkendara bersama temannya Annisa Usman.

Setelah jatuh dari sepeda motor kepala korban terlindas mobil APV hingga tewas di tempat.

(banjarmasinpost.co.id/hanani)
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved