Berita HST

RSUD H Damanhuri Barabai Rawat 44 Pasien Gagal Ginjal Kronis, Bisa Cuci Darah Mandiri di Rumah

RSUD H Damanhuri Barabai menyediakan satu inovasi pelayanan yakni CAPD yaitu metode Hemodialisis atau cuci darah mandiri

Penulis: Stanislaus Sene | Editor: Edi Nugroho
Dokumen/BPOST
RSUD H Damanhuri Barabai 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Saat ini tengah muncul tren hemodialisa, dimana kaum usia muda harus mencuci ginjal.

Di masa sekarang banyak sekali anak muda yang rentan menderita diabetes hingga diharuskan rutin cuci darah.

Terkait dengan fenomena tersebut, di RSUD H Damanhuri Barabai menyediakan satu inovasi pelayanan yakni CAPD yaitu metode Hemodialisis atau cuci darah mandiri yang bisa dilakukan oleh pasien dan keluarga dari Rumah.

Hal ini disampaikan Direktur RSUD H Damanhuri Barabai, dr Nanda Sujud Andi Yudha Utama melalui Kabid Keperawatan dan Kebidanan, Dewi Ariani saat dikonfirmasi Banjarmasinpost.co.id, kamis, (04/07/2024).

Dewi mengatakan untuk inovasi tersebut memang hingga saat ini masih terus berlanjut dan syarat kewajiban membuka layanan CAPD minimal 10 persen dari jumlah pasien HD.

Baca juga: Dibuka Juli Sampai Agustus 2024 Ini, Cek Rincian Formasi CPNS 2024 IKN Kaltim untuk Putra Kalimantan

Baca juga: Kalangan Pejabat Pemkab Tanahlaut Kembali Jalani Test Urine, Hari Ini Terakhir

"Untuk pasien HD ini, masyarakat diberikan pilihan hemodialisis dan CAPD dan ada pasien yang menggunakan CAPD," jelasnya.

Dewi mengatakan sedangkan untuk inovasi ini kendalanya memang ada yakni tingkat pemahaman pasien tentang metode ini.

"Ini karena pasien yang benar-benar bisa mandiri yang bisa menggunakan atau dibantu care giver," bebernya.

Ia mengatakan untuk inovasi ini, jumlah pasien yang bisa di akomodir pada dasarnya tanpa batasan tetapi minimal 10 persen dari jumlah pasien yang menjalani dialisis atau HD.

"Hingga saat ini, jumlah pasien yang gagal ginjal kronis yang menjalani prosedur hemodialisis ada 44 orang. Sedangkan yang gagal ginjal kronis menjalani prosedur CPAD ada lima orang," jelasnya.

Ia pun mengakui bahwa selain metode ini, ada cara lain untuk penanganan pasien HD yakni dengan transplantasi atau cangkok ginjal.

"Para pasien yang sedang menjalani perawatan di RSUD H Damanhuri Barabai usianya itu dari yang muda yakni 10 tahun hingga yang tua 70-80 tahun," ujarnya.

Ia mengatakan dari semua pasien tersebut, sebagian besar pasien didominasi perempuan dari pada laki-laki. (Banjarmasinpost.co.id/Stanislaus sene).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved