Berita Banjarmasin

RSUD Ulin Banjarmasin Catat 340 Pasien Lakukan Cuci Darah, Berikut Rentang Usianya

Kepala Instalasi Dialisis RSUD Ulin Banjarmasin, dr Enita Rakhmawati Kurniaatmaja menjelaskan pasien  cuci darah yang menjalani hemodialisis ada dua

Penulis: Muhammad Tabri | Editor: Irfani Rahman
Banjarmasinpost.co.id/frans rumbon
RSUD Ulin Banjarmasin. Saat ini tercatat ada 340 pasien yang lakukan cuci darah di RS INi 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Cuci darah atau Hemodialisis merupakan salah satu pilihan terapi pengganti ginjal (TPG), selain transplantasi (cangkok) ginjal dan dialisis peritoneal.

Semakin berkembangnya ilmu, teknologi dan fasilitas pelayanan kesehatan, diagnosis Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dapat terdeteksi lebih akurat dan cepat.

Hal itu sehingga dapat diberikan penanganan berupa terapi pengganti ginjal untuk keberlangsungan hidup pasien.

Kepala Instalasi Dialisis RSUD Ulin Banjarmasin, dr Enita Rakhmawati Kurniaatmaja menjelaskan pasien  cuci darah yang menjalani hemodialisis ada dua pengelompokan.

“Yakni pasien dengan Penyakit Ginjal kronik tahap akhir (PGTA) yang membutuhkan HD sebagai terapi pengganti ginjalnya dan pasien dengan Gangguan Ginjal Akut (GgGA) yang membutuhkan hemodialisis sebagai terapi pendukung untuk kesembuhan fungsi ginjalnya,” bebernya, Kamis (4/7).

Baca juga: RSUD H Damanhuri Barabai Rawat 44 Pasien Gagal Ginjal Kronis, Bisa Cuci Darah Mandiri di Rumah

Baca juga: Pembangunan IKN Bakal Mangkrak, Anggaran Tinggal Rp 16 Triliun

Data Indonesian Renal Registry (IRR) tahun 2020, menyebutkan jumlah pasien HD baru di tanah air sebanyak 61.786. Sementara pasien HD aktif sebanyak 130.931 orang. Penyebab terbanyak penyakit Hipertensi.

Di RSUD Ulin sendiri, jumlah pasien PGK yang menjalani HD rutin saat ini sebanyak 340 pasien dengan rentang usia 9-70 tahun.

“Penyebab terbanyak PGK di RSUD Ulin adalah penyakit hipertensi, disusul diabetes mellitus,” tuturnya.

Untuk melayani kebutuhan HD pasien, Instalasi Dialisis RSUD Ulin memiliki 58 mesin HD aktif dengan 5 mesin cadangan. Itu termasuk untuk pelayanan pasien dengan HbsAg positif, HIV dan penyakit airborne secara terpisah).

Selain HD, pilihan terapi pengganti ginjal berupa Dialisis Peritoneal juga sudah tersedia di RSUD Ulin. Dengan jumlah pasien yang menjalani Dialisis peritoneal saat ini sebanyak 25 orang. “Rentang usianya dari sembilan sampai 60 tahun,” ujar Enita.

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved