Religi

Daftar Amalan Dicontohkan Nabi SAW di Bulan Muharram, Ustadz Adi Hidayat Sebut untuk Melatih Diri

Ustadz Adi Hidayat menjabarkan daftar amalan yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW di bulan Muharram, agar dikerjakan umat Islam.

Editor: Mariana
kanal youtube Adi Hidayat Official
Ustadz Adi Hidayat. Dalam satu ceramahnya Ustadz Adi Hidayat menjelaskan amalan yang disukai Nabi Muhammad SAW di bulan Muharram. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Pendakwah Ustadz Adi Hidayat menjabarkan daftar amalan yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW di bulan Muharram, agar dikerjakan umat Islam.

Di bulan Muharram umat muslim dianjurkan memperbanyak amal sholeh, dituturkan Ustadz Adi Hidayat ada ibadah yang disukai Nabi SAW yakni puasa.

Ustadz Adi Hidayat menerangkan seseorang yang mengerjakan puasa, merupakan cara terbaik melatih diri untuk meninggalkan maksiat atau mengerjakan hal-hal yang diharamkan.

Saat ini umat muslim menuju Tahun Baru Islam 2024, tepatnya 1 Muharram 1446 Hijriyah pada Minggu (7/7/2024) untuk Muhammadiyah, sementara pemerintah sehari setelahnya.

Bulan Muharram salah satu bulan mulia, sebab itu kaum muslimin dianjurkan memperbanyak amal shaleh di antaranya puasa.

Baca juga: Cara Cegah Tekanan Darah Tinggi Diuraikan dr Zaidul Akbar, Sarankan Konsumsi Jenis Pangan Ini

Baca juga: Niat Puasa Asyura Digabung Qadha Ramadhan di Bulan Muharram, Buya Yahya Paparkan Hukumnya

Ustadz Adi Hidayat memaparkan bulan Muharram khusus untuk melatih diri meninggalkan perbuatan haram.

"Bulan Muharram termasuk di antara empat bulan hurum, bulan untuk berlatih meninggalkan segala yang haram, terlarang, sehingga dengan meninggalkan yang salah, yang sholeh diharapkan bisa naik ke permukaan," terang Ustadz Adi Hidayat dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Adi Hidayat Official.

Bulan Muharram melatih umat muslim agar tidak terjebak pada segala hal yang dilarang atau keburukan, maka jangan pernah menempatkan sesuatu yang bukan pada tempatnya saat memasuki bulan mulia termasuk bulan Muharram.

Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan hadits berikut:

في كلهن، ثم اختص من ذلك أربعة أشهر فجعلهن حراما، وعظم حرماتهن، وجعل الذنب فيهن أعظم، والعمل الصالح والأجر أعظم.

“(Janganlah kalian menganiaya diri kalian) dalam seluruh bulan. Kemudian Allah mengkhususkan empat bulan sebagai bulan-bulan haram dan Allah pun mengagungkan kemuliaannya. Allah juga menjadikan perbuatan dosa yang dilakukan di dalamnya lebih besar. Demikian pula, Allah pun menjadikan amalan shalih dan ganjaran yang didapatkan di dalamnya lebih besar pula” (Tafsir Ibnu Katsir: 3/26).

Maka dianjurkan di bulan Muharram untuk meningkatkan amal sholeh, di antaranya memperbanyak sholat, infak, meningkatkan doa, interaksi dengan Alquran, dan sebaiknya mengerjakan amalan yang mampu mengumpulkan amalan lainnya yaitu puasa.

"Sangat dianjurkan puasa di bulan hurum dan sangat disukai oleh Nabi SAW, karena itu silakan perbanyak puasa di bulan Al-Muharram," ujar Ustadz Adi Hidayat.

Perbanyak maknanya boleh setiap hari, satu atau dua hari, berapa saja semampu yang bisa dikerjakan.

Esensi dengan puasa dapat membantu umat muslim meninggalkan segala sesuatu yang haram dan turut membangkitkan semangat beramal shaleh lainnya.

Bulan Muharram sebagaimana dijelaskan dalam Alquran adalah bulan Allah yang mulia di antara 12 bulan lainnya.

Surat At-Taubah Ayat 36

إِنَّ عِدَّةَ ٱلشُّهُورِ عِندَ ٱللَّهِ ٱثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِى كِتَٰبِ ٱللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ مِنْهَآ أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا۟ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ ۚ وَقَٰتِلُوا۟ ٱلْمُشْرِكِينَ كَآفَّةً كَمَا يُقَٰتِلُونَكُمْ كَآفَّةً ۚ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلْمُتَّقِينَ

Inna 'iddatasy-syuhụri 'indallāhiṡnā 'asyara syahran fī kitābillāhi yauma khalaqas-samāwāti wal-arḍa min-hā arba'atun ḥurum, żālikad-dīnul-qayyimu fa lā taẓlimụ fīhinna anfusakum wa qātilul-musyrikīna kāffatang kamā yuqātilụnakum kāffah, wa'lamū annallāha ma'al-muttaqīn

Artinya: Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.

"Penamaan Al-Muharram tidak hanya merujuk kepada waktu bulan pertama di tahun Hijriyah, lebih dari itu memberikan kesan pembelajaran mentransformasikan diri lebih baik, lebih shaleh dengan memulai meninggalkan segala yang dilarang," urai Ustadz Adi Hidayat.

Niat Puasa Sunnah di Bulan Muharram

Niat cukup di hati saja, bagi Anda yang terbiasa melafadzkan niat berikut niat Puasa sunnah selengkapnya:

Niat Puasa Ayyamul Bidh

َوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

NAWAITU SAUMA AYYAMI BIDH SUNNATAN LILLAHI TA’ALA

“Saya niat puasa pada hari-hari putih , sunnah karena Allah ta’ala.”

Sementara niat puasa qadha Ramadan di hari Ayyamul Bidh adalah:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadh’I fardhi syahri Ramadhna lillahi ta‘ala.

Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.

Niat Puasa Senin Kamis

Niat Puasa Hari Senin:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi taa'ala

Artinya:

Saya niat puasa pada hari Senin, sunat karena Allah Ta’aalaa.

Niat Puasa Hari Kamis:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi ta'ala

Artinya:

Saya niat puasa pada hari Kamis, sunat karena Allah Ta’aalaa.

Niat Puasa Daud

Berikut bacaan Niat Puasa Daud:

نَوَيْتُ صَوْمَ دَاوُدَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

NAWAITU SHAUMA DAAWUDA SUNNATAL LILLAHI TA’ALA

Artinya : "Saya niat puasa Daud, sunah karena Allah Ta'ala"

(Banjarmasinpost.co.id)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved