Berita Banjarbaru

PIN Polio 2024, Pemprov Kalsel Targetkan Sasaran 589 Ribu Anak

Dinkes Kalsel menargetkan sasaran 589.031 anak pada pencanangan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahun 2024.

|
Penulis: Muhammad Syaiful Riki | Editor: Edi Nugroho
Tribunnews.com
Sejumlah siswa-siswi menerima vaksinasi Polio 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menargetkan sasaran 589.031 anak pada pencanangan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahun 2024.

Jenis vaksin yang digunakan merupakan Novel Oral Polio Vaksin tipe 2 (nOPV2). Jenis ini hanya digunakan untuk merespon KLB. Anak-anak yang akan menerima vaksin ini berusia maksimal 7 tahun.

Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar mewakili Gubernur Sahbirin Noor, mengimbau semua orang tua yang punya anak berusia nol sampai tujuh tahun untuk memberikan dua tetes imunisasi polio.

Menurutnha, imunisasi sebagai ikhtiar dalam memberikan perlindungan dari penyakit polio. Sebab, pencegahan penyakit polio secara efektif dan efisien hanya mungkin dilakukan melalui imunisasi dengan vaksin polio.

Baca juga: Perlu Dievaluasi, PPDB Sistem Zonasi di Kaltim Banyak Dikeluhkan Orangtua Peserta Didik Baru

Baca juga: Awalnya Basuh Muka dengan Pasir, Ini Kronologi Bocah Tenggelam di Pantai Monpera Balikpapan

“Sampai saat ini belum ada obat dan cara lain untuk mencegah penyakit tersebut.Pemberian imunisasi secara masif melalui PIN dengan cakupan tinggi dan merata berpeluang memutus transmisi virus polio,” katanya, Kamis (18/7/2024) di Banjarbaru.

Kepala Dinkes Kalsel, Raudatul Jannah mengatakan ada 1.473.300 jumlah vaksin yang diperlukan untuk pemberian 2 dosis.

Ia mengungkapkan, vaksin untuk dosis pertama sudah diterima di instalasi farmasi Provinsi Kalsel. Saat ini mulai didistribuskan ke 13 kabupaten/kota se-Kalsel.

“Dosis pertama diberikan mulai 23 Juli sampai 29 Juli 2024. Bagi anak yang belum mendapatkan dosis pertama akan dilakukan sweeping mulai 30 Juli sampai 3 Agustus 2024,” ujarnya.

Sementara, untuk dosis kedua akan diberikan pada 6-12 Agustus 2024. Ditambah dengan mendatangi sasaran yang belum mendapatkan dosis kedua pada 13-17 Agustus mendatang.

Di sisi lain, Dinkes Kalsel mengklaim telah berhasil meningkatkan capaian imunisasi menjadi 91,07 persen pada 2023. Hal itu membuat Kalsel berhasil mempertahankan provinsi dengan status bebas polio.

Kondisi tersebut membuat penurunan risiko polio dan mengubah status enam kabupaten menjadi sedang dan dua kabupaten lainnya berisiko rendah.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kalsel, Anhar Ihwan mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan upaya untuk mempertahankan capaian imunisasi yang tinggi dalam beberapa tahun terakhir.

Salah di antaranya adalah Polio Immunization Network (PIN), yang diluncurkan pada 2018 lalu.

Ini adalah inisiatif untuk memastikan bahwa semua anak-anak di bawah usia lima tahun divaksinasi terhadap polio secara efektif dan tepat waktu.

“Dengan program yang sukses ini, target eradikasi polio bisa dicapai di seluruh Kalsel,” kata Anhar.

Melalui upaya yang terencana dan strategis, Anhar meyakini Kalsel dapat kembali berhasil mencapai capaian immunisasi yang tinggi tahun ini.

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved