Film Kuyank Dibintangi Ochi Rosdiana Segera Syuting di Kalimantan, Nasib Saranjana 2 Turut Tersentil

BANJARMASINPOST.CO.ID - Film Kuyank dari Saranjana Universe sedang proses produksi dan akan mulai syuting di Kalimantan.

Film Kuyank dari Saranjana Universe dibintangi oleh Ochi Rosdiana, Betari Ayu, Rio Dewanto, Tommy Kaganangan dan banyak lagi.

Film ini diproduksi oleh Dari Hati Film Entertainment, yang sebelumnya memproduksi film Saranjana Kota Ghaib.

Nama Kuyank sendiri berasal dari kata kuyang.

Kuyang dikenal sebagai makhluk jadi-jadian yang konon muncul di Borneo atau Tanah Kalimantan.

Baca juga: Tak Percuma Ajak Teuku Ryan Bergabung, Sinetron Saleha SCTV Pimpin Klasemen Rating Drama TV

Baca juga: Ucapan Ayu Ting Ting Soal Biayai Hidup Keponakan Jadi Bola Liar, Umi Kalsum Sampai Ikut Buka Suara

Kuyang berwujud manusia dengan kepala yang terpisah dari badannya dan diikuti organ dalam, yakni paru-paru, usus, jantung dan hati.

Makhluk legenda itu disebut-sebut merupakan wujud lain dari manusia yang memiliki perjanjian tertentu dengan alam ghaib.

Konon, kuyang itu perwujudan dari manusia yang mendalami ilmu ghaib supaya awet muda dan beberapa ilmu sakti.
Namun, manusia tersebut tidak bisa melepas perjanjian dan berbuah kutukan.

Hal itulah yang membuat manusia yang melakukan perjanjian itu lantas berubah menjadi kuyang.

Untuk meneruskan penerus, kuyang memiliki dua versi.

Pertama, anak tersayang kuyang otomatis menjadi penerus dengan menjadi sosok kepala yang berpisah dengan organ dalamnya. Kedua, kuyang akan memberikan kepada orang yang ingin meneruskan melalui media minyak kuyang.

Kuyang ketika beraksi, konon akan meninggalkan badannya di tempat yang aman dan terlindungi.

Sementara kepala kuyang akan mencari darah bayi yang baru lahir, ari-ari dan darah nifas sebagai mangsannya.

Sosok kuyang memiliki kelemahan yakni ketika tubuh ditemukan orang lain, kemudian disembunyikan saat kepalanya berkelana. Kuyang akan mati karena kelelahan.

Namun, ada beberapa orang yang mengaku mendapatkan keberkahan ketika menolong kepala kuyang dengan mempersatukan badannya.