Pesona Selamatan Laut Pagatanbesar

Wisata Kalsel : Rutin Digelar Sejak Belasan Tahun Silam di Kampung Nelayan di Tanahlaut

Di Desa Pagatanbesar, Kecamatan Takisung Kabupaten Tanahlaut ini selamatan laut rutin digelar sejak belasan tahun silam.

|
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Irfani Rahman
Banjarmasinpost.co.id/idda royani
NELAYAN Pagatanbesar menghadiri tausiah agama sebelum kemudian sebagian dari mereka turun ke laut untuk melarung. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Bagi warga Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), telah cukup familiar dengan acara selamatan laut. Ini karena di beberapa kampung nelayan di daerah ini mulai rutin melaksanakannya.

Contohnya di Desa Pagatanbesar, Kecamatan Takisung. Di kampung nelayan ini selamatan laut rutin digelar sejak belasan tahun silam.

"Seingat saya selamatan laut di kampung kami mulai rutin kami laksanakan sejak tahun 2007 silam," sebut Kepala Desa Pagatanbesar Hamberani, Jumat (26/7/2024).

Namun, lanjutnya, acara tradisi tersebut sempat terdampak ketika terjadi pandemi corona virus diseases (covid-19) beberapa tahun lalu.

Hamberani mengatakan saat pandemi tersebut selamatan laut tetap digelar, tapi dalam suasana sederhana dan diikuti sedikit orang. Maklum, kala itu ada larangan berkerumun.

Ia mengatakan selamatan laut akan terus diperluas gaungnya. Pasalnya, acara tersebut juga menjadi wisata khas di kampungnya selain wisata lainya seperti pantai.

Baca juga: Wisata Kalsel : Kapal-kapal Nelayan Tala Mengitari Larungan di Lautan, Bergerak Berirama

Baca juga: Profil Hasnuryadi Sulaiman Bakal Cawagub Kalsel, Pengusaha Muda Banua, Miliki Kekayaan Rp81 Miliar

Pada acara selamatan laut, jelasnya, warganya secara sukarela iuran untuk sumber pendanaannya. Hal ini sekaligus menunjukkan masih eksisnya semangat kegotongroyongan.

Semangat kebersamaan itu juga terlihat saat penyiapan bahan dan saat memasak hidangan. Semua antusias bahu-membahu sesuai tugas masing-masing.

Dikatakannya, tempat selamatan laut tersebut berada di lingkungan RT 4 Dusun 3. Diawali acara religi yakni tausiah agama dan kemudian prosesi melarung.

(banjarmasinpost.co.id/idda royani)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved