Berita Internasional

Sosok Ismail Haniyeh Tewas di Iran Dibombardir Rudal Israel saat Tidur, Hamas Janji Segera Membalas

Berikut sosok pemimpin Hamas Ismail Haniyeh yang tewas saat tidur, usai diserang rudal Israel, Rabu (31/7/2024), sekitar pukul 02.00 waktu setempat.

Editor: Mariana
ANWAR AMRO / AFP
Petinggi Hamas Ismail Haniyeh mengadakan konferensi pers selama kunjungannya ke Dar al-Fatwa, otoritas agama Sunni tertinggi Lebanon, di Beirut pada 22 Juni 2022. --- Israel membunuh Ismail Haniyeh dalam serangan udara di Iran hari ini, 31 Juli 2024. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Berikut sosok pemimpin Hamas Ismail Haniyeh yang dikabarkan tewas saat tidur, usai diserang rudal Israel, Rabu (31/7/2024), sekitar pukul 02.00 waktu setempat.

Diketahui, Ismail Haniyeh lahir pada 29 Januari 1962 dan wafat pada Rabu 31 Juli 2024 hari ini.

Dia adalah seorang politikus Palestina yang secara luas dianggap sebagai pemimpin politik utama Hamas, yang telah memerintah Jalur Gaza sejak 2007.

Ia adalah ketua Biro Politik Hamas. Dari 2023 hingga kematiannya, ia tinggal di Qatar.

Al Arabiya dan Al Hadath melaporkan Haniyeh dibunuh pada pukul 02.00 waktu setempat saat sedang tidur.

Baca juga: Ragam Puisi Tema Kemerdekaan HUT Ke-79 RI, Bisa Jadi Persembahan di Lomba di 17 Agustusan

Baca juga: Antimainstream, UAD Yogyakarta Selenggarakan KKN di Madinah, Warganet: Kuliah, Kerja, Naik Haji

Pembunuhan itu dilakukan dengan rudal yang mengarah langsung ke tubuh Haniyeh. Pengawal Haniyeh juga dilaporkan tewas.

Haniyeh berada di Teheran untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran Masoud Pezehkian.

Anggota biro politik Hamas, Musa Abu Marzouk, mengatakan pembunuhan Haniyeh adalah tindakan pengecut. Kata dia, Hamas akan membalas tindakan itu.

“Dengan belasungkawa bagi negara Palestina yang heroik dan negara Islam ini dan para pejuang di Front Perlawanan, dan negara Iran yang terhormat, pagi ini (Rabu) kediaman Dr. Ismail Haniyeh, kepala biro politik Perlawanan Islam Hamas, diserang di Teheran, dan setelah peristiwa ini, dia dan salah satu pengawalnya mati syahid,” demikian pernyataan Hamas dikutip dari Mehr News.

Haniyeh, yang merupakan kepala kantor politik Perlawanan Islam Hamas, melakukan perjalanan ke Iran untuk upacara pelantikan presiden reformis Masoud Pezeshkian.

Israel telah berjanji akan memusnahkan Hamas setelah kelompok itu melakukan serangan mematikan ke permukiman di luar Jalur Gaza pada 7 Oktober, menewaskan sekitar 2.000 orang dan membawa sandera kembali ke daerah kantong Palestina.

Israel segera melancarkan serangan militer yang menghancurkan di Gaza yang menewaskan lebih dari 40.000 orang, sebagian besar warga sipil.

Kedua belah pihak telah mencoba merundingkan perjanjian pembebasan sandera, yang akan mencakup penghentian pertempuran, dengan bantuan AS dan negosiator regional.

Israel sebelumnya telah melakukan pembunuhan di Iran terhadap tokoh-tokoh kunci program nuklir republik Islam itu.

Pada bulan April, Iran mengatakan konsulatnya di Damaskus dihancurkan dan seorang jenderal tinggi tewas dalam serangan yang menurut Teheran dilakukan Israel.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved