Berita Tapin

Cuaca Masuk Puncak Kemarau,  Titik Api di Tapin Mulai Terlihat di Desa Miawa dan Binderang

Memasuki puncak kemarau, titik api telah terlihat di Desa Miawa, Kecamatan Piani dan Desa Binderang, Kecamatan Lok Paikat

Penulis: Muhammad Fikri | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Tabri/Dok
Angking, bocah belia yang turut memadamkan api yang membakar lahan dan mengancam kebun Cabai Hiyung warga di Desa Hiyung, Kecamatan Tapin Tengah, Jumat (15/9/2023) sore. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Puncak Kemarau 2024 di Kabupaten Tapin diprediksi berlangsung Agustus hingga September mendatang. 

Mengantisipasi maraknya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), sejumlah upaya pun dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapin. 

Di antaranya melakukan pemetaan, persiapan saran dan pra sarana, sosialisasi, hingga apel gabungan bersama lintas instansi hingga melibatkan pihak perusahaan. 

"Pantauan kita, saat ini ada dia titik hotspot yang mulai terlihat. Yakni di Desa Miawa, Kecamatan Piani dan Desa Binderang, Kecamatan Lok Paikat," ujar Kalak BPBD Tapin, Raniansyah, Senin (12/8/2024). 

Baca juga: Tapin Boyong Lima Tropi Sekaligus, Di Ajang Penghargaan Proklim 2024

Baca juga: Saat Ghea Indonesian Idol Ladeni Masyarakat Tapin Curhat di Penutupan Tapin Art Festival 2024

Dijelaskan, untuk kawasan rawan yang telah dipetakan setidaknya ada tiga kecamatan yang menjadi perhatian lebih. Yakni kawasan di Kecamatan Tapin Tengah, Candi Laras Selatan (CLS) dan Kecamatan Candi Laras Utara (CLU). 

Sementara itu, menanggapi masih adanya potensi Karhutla di Tapin, Raniansyah juga tidak menampik kebiasaan masyarakat yang membuka lahan dengan membakar. 

Hal itu tidak dilarang, selama ada izin kepada pemerintah setempat, pembakaran harus dijaga dan tidak dengan luasan melebih dua hektare. 

Baca juga: Api Sempat Membesar, Regulator Kompor Bocor Picu Kebakaran di Pasar Malam Tapin Art Festival 2024

"Sebisa mungkin api dijaga, agar tidak meluas. Kita juga sarankan meskipun membakar di bawah 2 hektare tapi tetap bertahap. Jangan sekaligus," pesannya. 

Tak lepas dari kewaspadaan, para pacing yang biasa juga menyalakan api atau rokok saat di spot pancingan jangan lalai. Karena tidak jarang menjadi munculnya titik api dan berdampak meluas di lahan yang telah kering. (Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Tabri) 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved