Berita Banjarmasin

Jelaskan Pendiri Dua Ormas Terbesar, Nonton Bareng Film Jejak Langkah 2 Ulama di UMB Banjarmasin

PWM Kalimantan Selatan menggelar acara nonton bareng film Jejak Langkah 2 Ulama, Minggu (18/8/2024

Penulis: Rifki Soelaiman | Editor: Edi Nugroho
(Banjarmasinpost.co.id/rifki soelaiman)
Acara nonton bareng film Jejak Langkah 2 Ulama, Minggu (18/8/2024) 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Lembaga Seni, Budaya dan Olahraga (LSBO) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Selatan menggelar acara nonton bareng film Jejak Langkah 2 Ulama, Minggu (18/8/2024). 

Digelar di aula Kampus Universitas Muhammadiyah Banjarmasin (UMB), pemutaran film itu menandai dibukanya rangkaian kegiatan PWM Kalsel terkait nonton bareng. 

Totalnya ada empat film yang akan ditonton bersama, yakni Cita-Citaku Setinggi Balon (2021), Jejak Langkah 2 Ulama (2019), 9 Putri Sejati (2018) dan Meniti 20 Hari (2017). 

Keempat film tersebut merupakan film persembahan Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) PP Muhammadiyah. 

Baca juga: Ada Lomba Tangkap Itik, Anak-anak Desa Jumba HSU Ikut Meriahkan HUT ke-79 Kemerdekaan RI

Baca juga: Pastikan Kehadiran Menpora dan Seluruh Kontingen, Pembukaan Porwanas XIV Kalsel Digeser

Ketua LSBO PWM Kalsel, Hesly Junianto mengatakan pemutaran film ini merupakan kegiatan dari LSBO PP Muhammadiyah yang juga diselenggarakan oleh LSBO PWM Kalsel

“Kami bekerja sama dengan para guru Muhammadiyah yang ada di Banjarmasin untuk melaksanakan kegiatan ini,” kata Hesly.

Dipilihnya film Jejak Langkah 2 Ulama pada launching pembukaan nonton bareng film karya LSBO PP Muhammadiyah itu kata dia bertujuan untuk menjelaskan sejarah dan latar belakang dari dua pendiri Ormas agama terbesar di Indonesia, yakni NU dan Muhammadiyah. 

“Film itu menceritakan tentang perjuangan dua tokoh besar yakni Kyai Haji Ahmad Dahlan dan Kyai Haji Hasyim Asy’ari dalam memperjuangkan Agama Islam di era penjajahan,” katanya. 

Harapannya kata Hesly, para penonton dapat mengetahui dan mendapat pesan moral dari film yang diputarkan tersebut. 

Wakil Ketua PWM Kalsel, Mukhtar Ahmadi menjelaskan melalui pemutaran film tersebut diharapkan para generasi muda mendapat banyak khazanah tentang perjuangan dua Kyai tersebut. 

“Kemudian film Cita-Citaku Setinggi Balon diharapkan dapat memberikan inspirasi kepada para penontonnya. Film itu bercerita tentang anak-anak yang juga memiliki mimpi dalam hidupnya,“ papar dia. 

Sementara di film 9 Puteri Sejati mengisahkan perempuan-perempuan muda yang berusaha keluar dari kungkungan zaman.

“Dengan bimbingan Kiai Dahlan dan Nyai Walidah, 9 Putri Sejati ini menjadi perempuan yang berbeda pada zamannya. Menggambarkan kiprahnya yang ikut memerangi buta aksara dan buta ilmu untuk kaum perempuan di lingkungannya,” kata dia. 

Dan film terakhir, yakni Meniti 20 hari berkisah tentang perjalanan sosok Abdul Rozak (AR) Fachruddin - Ketum PP Muhammadiyah yang paling lama yakni 20 tahun - dalam dakwahnya dari kota Palembang ke Medan saat akan menghadiri Kongres Muhammadiyah ke-28 pada tahun 1939.

“Harapannya film-film karya LSBO PP Muhammadiyah itu dapat memantik para penonton, terutama generasi muda dalam kiprahnya terhadap agama dan negara,” tandasnya. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved