Berita HST

Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Abah Nateh, Polres HST Hadirkan Tersangka dan Peragakan 32 Adegan 

Rekonstruksi kasus pembunuhan Abah Nateh resmi dilaksanakan tim gabungan dari Polres HST dan Kejaksaan Negeri HST, Senin, (19/08/2024). 

Penulis: Stanislaus Sene | Editor: Edi Nugroho
Polres Hulu Sungai Tengah untuk Banjarmasinpost.co.id
Rekonstruksi kasus pembunuhan abah nateh di Polres Hulu Sungai Tengah. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Rekonstruksi kasus pembunuhan Abah Nateh resmi dilaksanakan Tim gabungan dari Polres HST dan Kejaksaan Negeri HST, Senin, (19/08/2024). 

Rekonstruksi yang dilaksanakan oleh Tim Gabungan tersebut terdiri dari Unit Reskrim Polsek Batang Alai Selatan, Unit Pidum, Unit Buser, Unit Identifikasi Polres HST dan anggota Kejaksaan HST. 

Kapolres HST, AKBP Pius X Febry Aceng Loda melalui Kasi Humas, Iptu Akhmad Priadi mengatakan bahwa giat rekonstruksi dalam perkara pidana pembunuhan Subsider Penganiayaan yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang ini sebagaimana dimaksud dalam Pasal 338 Sub 351 Ayat (3) KUHP. 

"Tersangka insial IR dihadirkan dalam rekonstruksi ini dan sebanyak 34 adegan diperagakan oleh tersangka saat menghabisi nyawa si korban," ujarnya. 

Baca juga: Terjatuh Saat Mau Naik Kapal, Seorang Pria Diduga Tenggelam di Sungai Barito Desa Bantuil Batola

Baca juga: Bawaslu Kalsel Ajak Mahasiswa Terlibat Langsung Proses Pilkada 2024, Bisa Daftar Badan Adhoc

Iptu Priadi mengatakan bahwa Rekonstruksi atau bisa disebut rela ulang kasus ini merupakan sebuah proses utuh yang perlu dilakukan saat menangani kasus pidana. 

"Pihak kepolisian yang melakukan pemeriksaan kepada tersangka akan melakukan proses ini. Adanya reka ulang bisa membantu kepolisian dalam memahami lebih detail terkait tindak kejahatan yang terjadi," jelasnya.

Ia mengatakan bahwa Reka ulang sebuah kasus pidana bisa memberikan gambaran bagaimana kejadian yang sesungguhnya terjadi.

Untuk diketahui, Abah Nateh atau Arbaini (65) tewas ditangan pelaku berinisial IR (53) yang tega menusuk korban hingga tewas karena mengaku sakit hati dengan kata-kata kasar yang dilontarkan korban. (Banjarmasinpost.co.id/Stanislaus sene). 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved