Focus Group Discussion Ambapers

Direktur Utama PT Ambapers Sebut Perlu Kreasi Wisata Sungai di Kalsel untuk Majukan Perekonomian 

Direktur Utama PT Ambapers,  Dr H Zulfadli Gazali MSi, mengatakan, FGD juga sebagai salah satu respon cepat atas perkembangan IKN 

Penulis: Salmah | Editor: Edi Nugroho
 (banjarmasinpost.co.id/salmah saurin)
Potensi Sungai Barito menjadi destinasi wisata terdepan yang dibahas dalam focus group discussion bersama narasumbet dan penalis 

BANJARMASINPOST.CO.ID-  Provinsi Kalimantan Selatan sudah seyogyanya segera bersiap untuk melakukan transformasi perekonomian dengan meningkatkan peran sektor-sektor potensial selain pertambangan. Sebab itu diperlukan kolaborasi berbagai pihak untuk mewujudkan terobosan dan inisiatif pembangunan Kalimantan yang berkelanjutan. 

Terobosan itu dibicarakan dalam Focus Group Discussion (FGD) bertema Transformasi Sungai Barito sebagai Destinasi Wisata Terdepan di Kalimantan Selatan, Senin (26/8/2024) di Hotel Fugo Banjarmasin.

Direktur Utama PT Ambapers,  Dr H Zulfadli Gazali MSi, mengatakan, FGD juga sebagai salah satu respon cepat atas perkembangan IKN yang secara paralel akan terus bersolek hingga 2045. 

"Jika kita jeli melihat peluang ini, maka Kalsel dapat dibranding  sebagai perusahaan terdepan di bidang logistik serta primadona dalam wisata bahari," ungkapnya.

Baca juga: Alasan Gubernur Kalsel Sampai Sebut Sungai Barito Magnet Wisatawan Lokal Maupun Internasional

Baca juga: UMKM Kalsel: Meneropong Manisnya Kue Kelemben Khas Desa Tambak Anyar Martapura Banjar

Dengan julukan Pulau Seribu Sungai, Kalimantan memiliki tiga Sungai terpanjang di Indonesia yaitu Sungai Kapuas di Kalimantan Barat, Sungai Mahakam di Kalimantan Timur dan Sungai Barito di Kalimantan Selatan

Beber Zulfadli, dengan panjang mencapai 900 kilometer dan lebar rata-rata 650-1000 meter, aliran Sungai Barito juga menyambung ke wilayah Kalimantan Tengah. Setidaknya ada 10 Kabupaten/Kota  di Kalimantan Selatan yang dilewati oleh Sungai Barito, yaitu Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Banjar, Kabupaten Tapin, Kabupaten Balangan, Kabupaten Tabalong, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

"Sungai Barito memegang peranan penting dalam dunia logistik Kalsel. Alur pelayaran dan pengangkutan komoditas pangan melalui Pelabuhan Trisakti ternyata sebagian besar berasal dari Jawa Timur yaitu berupa bahan pokok beras, telur dan ayam ras, sayuran, sapi potong, buah-buahan, pakaian hingga makanan olahan dan kebutuhan lainnya. 
Pokoknya, apapun yang datang ke Kalsel lewat Pelabuhan Trisakti, Alur Barito dan Ambapers pengelolanya," kata Zulfadli.

Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan terdapat beberapa peluang pengembangan usaha yang dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan Daerah Aliran Sungai Barito yang memberikan manfaat kepada masyarakat, provinsi dan PT Ambapers yaitu Alur Sungai Barito masih dapat dimaksimalkan sampai ke Provinsi Kalimantan Tengah. 

Mengembangkan Alur Sungai Barito sebagai pengembangan destinasi wisata di sepanjang Alur Sungai Barito. Penyediaan akomodasi bagi Anak Buah Kapal (ABK) kapal-kapal yang melintasi Alur Sungai Barito. Penyewaan kapal tongkang dan tug boat. Mengembangkan sistem pandu kapal yang melintasi Alur Sungai Barito. 

Mencermati kondisi yang ada di lapangan dan hasil kajian yang dilakukan, Ambapers berusaha untuk bertransformasi dalam pengelolaan Alur Sungai Barito untuk pengembangan Pariwisata.

"Pariwisata menjadi salah satu faktor penyumbang devisa terbesar untuk dapat bersaing dengan negara lain, serta mampu menarik wisatawan untuk berkunjung ke negara tersebut. Setiap negara berusaha untuk mengembangkan dan mengelola pariwisata mereka. Dengan mengembangkan dan mengelola pariwisata yang ada, diharapkan dapat melestarikan nilai–nilai kebudayaan, agama, lingkungan hidup, dan sekaligus dapat memperkenalkan keunikan dan keberagaman yang dimiliki negara tersebu," paparnya.

Sesuatu yang menarik dari segi pariwisata adalah obyek-obyek wisatanya dan jenis-jenis pariwisatanya, seperti wisata alam, wisata buatan dan wisata budaya.  

Selain menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi, pariwisata juga dapat menjadi pendorong dalam sektor pembangunan lainnya, seperti sektor perkebunan, pertanian, perdagangan, perindustrian dan lain-lain sehingga pariwisata dapat disebut menciptakan multiplier effect atau suatu kegiatan wisata yang dapat memacu timbulnya kegiatan lain yang mampu mengerakkan berbagai bidang.

Pengembangan suatu destinasi wisata maupun daya tarik wisata harus memperhatikan dua lingkup pengembangan yang saling melengkapi yaitu lingkup pengembangan spasial dan tingkatan pengembangan dari destinasi/daya tarik wisata tersebut. 

Lingkup pengembangan spasial dalam hal ini dalam pengembangan suatu destinasi/daya tarik wisata memperhatikan latar belakang konstektual/lingkungan dari destinasi/daya tarik yang akan dikembangkan. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved