Berita Tanahlaut

Api Gosongkan Lahan Gambut di Lianganggang Tanahlaut, Manggala Agni Berjibaku Hingga Malam

Senin sore kemarin api terlacak membara di sebuah hamparan lahan gambut di wilayah Desa Lianganggang, Kecamatan Batibati.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Hari Widodo
Ufie Bhaskara untuk BPost
KEBAKARAN LAHAN - Petugas Daops Manggala Agni Kalimantan VI/Tanah Laut berjuang keras memadamkan api di lahan bondong di Desa Lianganggang, Senin (2/9/2024). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Meski tahun ini kemarau diidentifikasi basah, namun api masih menebar ancaman di lahan maupun hutan. Termasuk di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel).

Bahkan pada Senin sore kemarin api terlacak membara di sebuah hamparan lahan gambut di wilayah Desa Lianganggang, Kecamatan Batibati.

Petugas Daops Manggala Agni Kalimantan VI/Tanah Laut pun langsung meluncur ke lokasi guna melakukan pemadaman.

Kegiatan pemadaman tersebut cukup menguras tenaga. Upaya pemadaman berlangsung hingga hari gelap (malam).

Baca juga: Tim Karhutla Banjar Padamkan Satu Titik Kebakaran Lahan di Areal Sawah di Martapura Barat

Baca juga: Kebakaran Lahan di Tanahlaut, Satu Jam Personel Manggala Agni Padamkan Api yang Membara

Upaya keras petugas Manggala Agni membuahkan hasil secara baik. Dalam waktu tak terlalu lama, api dapat dipadamkan.

"Giat pemadaman kami lakukan sejak pukul 17.00 Wita hingga 19.00 Wita," sebut Kepala Daops Manggala Agni Kalimantan VI/Tanah Laut Sufie Bhaskara, Selasa (3/9/2024).

Dikatakannya, luasan lahan yang terbakar sekitar setengah hektare. Api dapat dipadamkan menggunakan semprotan air.

Catatan media ini, lahan gambut di wilayah Kecamatan Batibati memang masih cukup luas dan tersebar di beberapa desa.

Lahan gambut tersebut mudah terlihat dari kanan kiri jalan raya A Yani jalur Pelaihari-Banjarmasin. 

Baca juga: Cegah Karhutla, Personel Gabungan Kotabaru Mulai Lakukan Patroli Sasar Lokasi Rawan Kebakaran Lahan

Tiap musim kemarau hampir selalu terjadi kebakaran lahan di lahan-lahan gambut di wilayah tersebut.

Bahkan pada kemarau ekstrem 2023 lalu, terjadi kebakaran lahan tidur cukup parah di wilayah itu dan berimnas bencana asap yang menyebabkan cukup banyak warga yang terpapar infeksi saluran pernapasan  atas (ISPA). 

(banjarmasinpost.co.id/banyu langit roynalendra nareswara)

 

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved