Bahayakan Pengguna Jalan, Ini Kondisi Jalan Menuju Objek Wisata Air Terjun Haratai Loksado HSS

BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN- Akses jalan Loksado Menuju Desa Haratai, di Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan kini memprihatinkan. 

Selain banyak titik jalan rusak berlubang-lubang. Ada pula jalan yang ambles di bagian bahu jalannya sehingga aspal di atasnya rawan runtuh dan membahayakan lalulintas.

 Tokoh masyarakat Desa Haratai, Sukran, kepada banjarmasinpost.co.id, Selasa (3/9/2024) menjelaskan, kerusakan jalan menuju objek wisata Haratai itu sudah lama. Sedangkan bagian bahu jalan yang ambles di pinggir sungai, baru terjadi pada Minggu 1 September kemarin. Menurutnya, hal itu terjadi akibat intensnya lalu Lalang mobil pikap yang membawa wisatawan river tubing.

 Jika tak segera diperbaiki, kata Sukran bisa saja jalan tersebut terputus akibat rumbihnya meluas, sehingga warga Haratai terancam terisolasi.

Baca juga: Polres Banjarbaru Bakal Tindak Tegas Pelaku Karhutla, Buka Lahan Sembarangan Bisa Dipidana

Baca juga: Seleksi CPNS Banjar 2024, Formasi Dokter Spesialis Masih Minim Pendaftar

 “Sekarang saja warga yang mengangkut hasil kebun, merasa khawatir melesatinya. Sedangkan untuk pikap pengentar wisatawan tak berani lagi melintas,”ungkapnya.

 Sukran juga mengungkapkan, sejak akses jalan ke objek wisata unggulan HSS itu rusak, terjadi penurunan jumlah pengujung. 

“Kami sudah beberapa kali menyampaikan kondisi jalan ini ke pemerintah desa dan pemerintah kecamatan. Sampai sekarang belum ada tanggapan,”ungka Sukran yang juga pengelola wisata air terjun Haratai tersebut.

Adapun panjang ruas jalan Loksado-Haratai itu sekitar 8,5 kilometer, dibangun pada tahun 2015,  berupa jalan yang cukup sempit, yang dicor semen. Sebelah kirinya tebing gubung sebelah kanannya  sungai.

Sejak dibangun jalan tersebut kata dia belum ada pemeliharaan maupun perbaikan. Masyarakat Haratai pun berharap, perbaikan jalan ini menjadi prioritas Pemkab HSS. Sebab, kata dia   selain mendukung kegiatan wisata, juga mendukung perekonomian warga  seperti mengangkut hasil bumi berupa kayu manis ke pasar Loksado.  (banjarmasinpost.co.id/hanani)