Berit Tanahlaut

Los Pasar Buah Belum Bisa Ditempati, Ini Alasan Diskopdag Tanahlaut

Pembenahan Los Pasar Buah Pelaihari, Kabupaten Tanahlaut, Kalsel, dilakukan pemerintah daerah setempat tahun ini.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Kamardi Fatih
banjarmasin post
Inilah kondisi terkini Los Pasar Buah di Jalan Datu Daim II, Pelaihari, yang tampil mentereng. Lantai los telah dicor. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Pembenahan Los Pasar Buah Pelaihari, Kabupaten Tanahlaut, Kalsel, dilakukan pemerintah daerah setempat tahun ini.

Seluruh lantai los telah dipercantik dengan pengecoran semen. Dilengkapi bagian teras berlapis paving block yang berfungsi sebagai jalur pembeli menjangkau antarlos.

Meski begitu saat ini Los Pasar Buah tersebut belum akan ditempati. "Masih belum seluruhnya (selesai dibenahi)," ucap Kepala Bidang Pasar pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Perdagangan (Diskopdag) Tanahlaut, Darma Wisata, Rabu (4/9/2024).

Pejabat eselon III ini mengatakan, Diskopdag Tanahlaut berharap, seluruh area halaman Los Pasar Buah tersebut juga dapat ditangani melalui pemasangan paving block.

Dikatakan Darma Wisata, pembenahan fisik tersebut ditangani oleh Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Pertanahan (PUPRP) Tanahlaut. Peninggian (cor semen) lantai los telah selesai.

Ketika kelak pembenahan fisik tersebut telah tuntas seluruhnya hingga pemasangan paving block pada area halaman, barulah pihaknya akan mengundang kembali para pedagang yang telah mendapatkan los tersebut.

Darma menyebutkan sebanyak 33 orang pedagang buah yang mendapat hak menempati los pasar buah tersebut. Mereka adalah para pedagang buah yang terdampak pembangunan RTH Brigjen H Hasan Basri, Pelaihari, tahun lalu.

Kelak mereka wajib menempati los pasar buah tersebut sesuai lokasi yang telah dibagikan, tahun sebelumnya. 

Diskopdag Tanahlaut tahun lalu, sebenarnya juga telah mengingatkan pedagang tersebut untuk menempati los apabila tidak ingin kehilangan hak menepati los tersebut. 

Namun, tak kunjung ada pedagang yang menempati dengan alasan karena kondisi los yang dinilai belum nyaman karena hanya tersedia pendirian los terbuka (beratap), sedangkan bagian lantai tetap berupa tanah yang kotor berdebu.

Mereka kemudian mengusulkan agar lantai los dibikin nyaman melalui  cor semen sehingga bersih dan nyaman untuk beraktivitas meletakkan barang dagangan. (Banjarmasinpost.co.id/roy) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved