Berita Viral

Daftar Fakta Kasus Pembunuhan Siswi SMP di Palembang: Sempat Dirudapaksa, Terungkap Sosok 4 Pelaku

Berikut daftar fakta kasus pembunuhan seorang siswi SMP di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), pelaku diketahui masih di bawah umur.

Editor: Mariana
Sripoku.com
Viral sosok 4 terduga pembunuh siswi SMP di Palembang, Rabu (4/9/2024). 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Berikut daftar fakta kasus pembunuhan seorang siswi SMP di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), pelaku diketahui masih di bawah umur.

Kini sosok pelaku yang berjumlah empat orang itu terungkap dan viral di media sosial.

Tampak pelaku beredar di grup WhatsApp dan Instagram di kota Palembang, yang diduga  penyebab kematian korban Ayu Andriani (14), siswa SMP Kelas 2 Tri Budi Mulya Palembang, Rabu (4/9/2024).

Diketahui, Ayu Andriani ditemukan sudah tidak bernyawa di TPU Talang Kerikil Sukarami, Palembang pada, Minggu (1/9/2024) siang.

Foto yang beredar media sosial.tersebut dinarasikan merupakan 4 pelaku yang berhasil diamankan petugas gabungan Jatanras Polda Sumsel dan Satreskrim Polrestabes, Palembang kasus pembunuhan Ayu Andriani.

Baca juga: Hukum Memperingati Maulid Nabi Dipaparkan Ustadz Adi Hidayat, Sebut Jadi Pedoman Hidup Umat Islam

Baca juga: Update Harga Emas Antam Kamis 5 September 2024: Naik Rp 3.000 per Gram, Simak Rinciannya

Ada pun inisial mereka yakni, AG, MZD, NL, dan IM. Keempat pelaku ini diduga masih berstatus di bawah umur.

Dalam foto yang beredat tertulis caption 4 bocah pelaku yang diduga membunuh siswi SMP di Kuburan Cina Palembang.

Postingan ini pun menuai beragam komentar pedas dari warganet.

Sementara, hingga pra rekon selesai digelar sekitar pukul 15.00, petugas dari kepolisian Polrestabes dan Polda Sumsel masih belum mau berkomentar terkait pelaku.

"Nanti ya teman-teman nanti akan kita rilis dan disampaikan. Status mereka masih anak-anak," kata seorang petugas.

Korban Sempat Dirudapaksa

Polisi melakukan olah TKP di tempat pertama korban AA seorang siswi SMP tewas di kawasan TPU Talang Kerikil (Kuburan Cina), Kecamatan Kemuning, Palembang.

Diketahui sebelumnya, polisi telah menangkap empat orang pelaku.

Berdasarkan informasi dihimpun, korban diduga sempat dirudapaksa oleh pelaku di TKP pertama tersebut. 

Tempat korban ditemukan pada hari Minggu (1/9/2024) siang, menjadi tempat korban dibuang oleh para pelaku.

Olah TKP susulan itu berlangsung di area pemakaman yang berada di samping Krematorium Sampurna, yang berjarak beberapa ratus meter dari lokasi korban ditemukan sudah tidak bernyawa oleh warga, Rabu (4/9/2024).

Pantauan di lapangan, olah TKP berlangsung sejak pukul 09:20 WIB, warga terlihat mengerumuni sekitar Krematorium untuk melihat lebih dekat peristiwa tragis tersebut.

Proses olah TKP dilakukan oleh tim Inafis bersama Subdit III Jatanras Polda Sumsel dan Satreskrim Polrestabes Palembang.

"Kami penasaran kok ramai polisi dari kemarin, pengen tau tentang kejadian itu," kata Yani salah seorang warga.

Dirreskrimum Polda Sumsel, Kombes Pol M Anwar Reksowidjojo mengatakan, olah TKP dilakukan untuk mengetahui lokasi pertama sebelum korban ditemukan tewas. 

"Kami masih mendalami TKP awal dengan mencari alat bukti," ujar Anwar saat dijumpai di sela-sela olah TKP.

Untuk saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan dan menghimpun keterangan saksi.

"Nanti akan kami sampaikan saat press rilis," katanya.

Keluarga Korban Minta Pelaku Dihukum Setimpal

Keluarga bersyukur pelaku pembunuhan Ayu Andriani sudah diringkus oleh pihak kepolisian. 

Keluarga mengaku sudah mendapat kabar dari pihak kepolisian soal kepastian pelaku yang sudah ditangkap. 

"Kami bersyukur ketika mendengar kabar jika para pelaku yang berjumlah empat orang ditangkap oleh aparat kepolisian," kata uwak korban  Marzuki (55), Rabu (4/9/2024). 

Marzuki meminta pelaku diminta dihukum setimpal atas perbuatan mereka telah menghabisi nyawa keponakannya Ayu Andriani

"Saya minta pelaku dihukum setimpal," kata dia. 

Ia juga tak menyangka kalau pelaku ada yang masih di bawah umur, namun berapa pun umur pelaku, ia meminta keadilan atas kasus pembunuhan ini. 

Marzuki mengungkapkan kondisi ayah korban, Safarudin, masih sangat terpukul dan kebingungan.

Tak jarang Safarudin terlihat stres dan menangis memikirkan nasib anak sulungnya yang harus bernasib tragis.

"Agak beda sekarang, mudah kepikiran dan masih stres. Ayahnya itu nangis-nangis terus kalau teringat ke anaknya," katanya.

Korban semasa hidupnya sehari-hari berjualan balon dan membantu merawat uwaknya yang sedang sakit stroke satu bulan terakhir.

"Uwaknya yang sakit itu juga ikut merasa sedih, karena almarhumah kan ikut merawat baru-baru ini," katanya. 

Artikel ini telah tayang di Sripoku.com 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved