Pilkada Tanahlaut 2024 

Sejumlah Warga Tala Datangi Kantor KPU Tala, Minta Isu Lingkungan Diangkat Saat Debat Bacalon Bupati

Sejumlah warga Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel),mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Edi Nugroho
BPOST GROUP/BANYU LANGIT ROYNALENDRA NARESWARA 
KETUA KPU Tala Rudy Pratikno (kanan) menyampaikan responsnya atas saran masukan yang disampaikan sejumlah warga Tala, Senin (16/9) siang. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Pada tahapan masa tanggapan masyarakat bergulir, Senin (16/9/2024) siang, sejumlah warga Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel),mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat.

Sekitar 20 orang warga yang dikoordinatori aktivis lingkungan dan kemasyarakatan Kalsel Muhammad Khaidir tiba di kantor KPU Tala di kawasan Jalan A Syairani, Pelaihari, pukul 14.00 Wita.

Ketua KPU Tala Rudy Pratikno didampingi satu orang komisioner lainnya yaitu Fendi Haryadi mempersilakan mereka masuk ke ruang media center. 

Tujuan utama Khaidir (ketua My Darling Kalsel) bersama sejumlah warga Tala dari beberapa kecamatan tersebut guna memanfaatkan tahapan tanggapan masyarakat untuk menyampaikan tanggapan.

Baca juga: Penerimaan  PPPK Segera Dibuka, Pemprov Kalsel Dapat Jatah 1.439 Formasi

Baca juga: Kabur Usai Diduga Cabuli Bocah di Balikpapan, Kakek 62 Tahun Diringkus di Penajam Paser Utara

Namun karena tanggapan yang disampaikan tidak berkaitan dengan aspek keabsahan dokumen bakal calon bupati/wakil bupati, Rudy kemudian memposisikan forum itu sebagai ajang silaturahmi.

Secara bergantian, Khaidir dan beberapa orang lainnya membacakan beberapa poin yang berisi saran masukan yang ditujukan kepada KPU Tala.

Paling krusial yakni meminta kepada KPU Tala agar pada tahapan penyampaian visi misi calon bupati/wabup nanti, memasukkan tema tentang lingkungan hidup pada sesi debat.

"Ini sangat penting karena para calon harus benar- benar cinta lingkungan sesuai visi misi yang sudah mereka publikasi di media, di antaranya menggaungkan peduli terhadap lingkungan hidup," cetus Khaidir.

Hal krusial lainnya yaitu para calon bupati/wabup harus taat dan patuh dengan aturan. Salah satunya dengan tidak memasang APK (alat peraga kampanye) atau bahan kampanye dengan cara memaku di pepohonan. 

Pasalnya tindakan seperti itu meski sepintas tampak sepele, namun menyiratkan hal penting mengenai komitmen kepedulian terhadap lingkungan. APK yang dipaku di pepohonan penghijauan berdampak terhadap terhambatnya pertumbuhan pohon tersebut.

Saran lainnya yakni para calon diminta harus tegas menindak atau menghentikan para penambang ilegal untuk tidak melakukan aktivitas penambangan di Tala. 

Para calon diminta melaksanakan program gratis sambungan rumah instalasi air minum, terutama untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

Kemudian, harus membangun sarana prasarana umum misalnya membuat embung untuk menampung air tawar untuk masyarakat pesisir atau yang bermukim di area pantai,

Selanjutnya, melaksanakan program unggulan tentang akses air bersih yang lebih luas di seluruh kecamatan.

Merespons saran masukan tersebut, Rudy mengatakan sebenarnya tepat apabila hal tersebut disampaikan kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Seperti terkait seruan agar pemasangan APK tidak dipaku di pohon dan lainnya.

"Namun demikian kami tetap mengapresiasi atas kepeduliannya. Nanti akan kami sampaikan kepada Bawaslu yang berkaitan dengan aspek pengawasan," ucap Rudy.

(banjarmasinpost.co.id/banyu langit roynalendra nareswara)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved