Atlet Tanpa Dana Pun Berprestasi, Kalsel Naik ke Peringkat 14 PON Aceh-Sumut

BANJARMASINPOST.CO.ID, MEDAN - Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara (Sumut) 2024 berakhir, Jumat (20/9). 

Sebanyak 65 cabang olahraga (cabor), 87 disiplin dan 1.042 nomor pertandingan telah digelar di 20 kabupaten/kota di Aceh dan Sumut.

Dari ajang empat tahunan ini, prestasi Kalimantan Selatan (Kalsel) mengalami peningkatan, baik dari perolehan medali maupun peringkat. Atlet Kalsel berhasil mendulang 55 medali yang terdiri atas 15 emas, 15 perak dan 25 perunggu. Atas kerja keras insan olahraga tersebut, Kalsel finis di peringkat 14 dari 38 provinsi peserta.

Peringkat Kalsel naik delapan tingkat dibandingkan pada PON XX Papua 2020, yang diselenggarakan pada 2021 karena pandemi Covid-19. Ketika itu Kalsel hanya mampu mencapai peringkat 22 dengan 25 medali. Medali terdiri atas empat emas, sembilan perak dan 12 perunggu.

Baca juga: Ditemukan Tewas Mengapung Bersama Motornya, Ini Identitas Jasad Pria di Sungai Kurau Tala

Baca juga: Banjarmasin Post Kembali Raih Media Brand Awards 2024, Dua Tahun Berturut-turut

Hasil ini jauh dari raihan atlet disabilitas Kalsel di Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua, yang diselenggarakan usai PON XX. Ketika atlet berkebutuhan khusus Banua bisa mencapai peringkat keempat dengan 131 medali yang terdiri atas 41 emas, 43 perak dan 47 perunggu.

Raihan kontingen PON Kalsel kali ini juga melampau PON XIX Jabar 2016. Ketika itu Kalsel berada di peringkat 16 dengan 37 medali, yang terdiri atas sembilan emas, 10 perak dan 18 perunggu.

Sejumlah cabor bisa dibilang memberikan kejutan bahkan menjadi lumbung emas bagi kontingen Kalsel. Empat emas disumbang cabor berkuda, yang pada PON XX Papua tidak dipertandingkan.

Kemudian biliar menyumbangkan tiga emas, padahal pada PON XX hanya menyabet satu emas.

Kejutan berikutnya diperlihatkan atletik yang kali ini juga memboyong tiga emas dan dayung mengantongi dua emas. Padahal pada PON XX, kedua cabor tidak berhasil menyabet emas.

Tak kalah memberikan kejutan adalah dari cabor Esport yang baru pertamakalinya dipertandingkan di PON XXI. Atlet Kalsel berhasil menyabet satu emas.

Sebaliknya penurunan terjadi pada atlet gulat yang hanya mendapat satu emas. Sedangkan pada PON XX mampu menyabet dua emas

Ketua Kontingen Kalsel Gusti Perdana Kesuma mengatakan capaian kali ini berkat usaha keras banyak pihak. “Peningkatannya bahkan sangat signifikan dan bisa dilihat dari capaian medali emas. Kemudian beberapa cabor memang memberikan kejutan seperti berkuda, biliar, dayung, atletik termasuk esport,” katanya, Jumat.

Namun Gusti Perdana mengungkapkan masing-masing cabor memiliki kendala tersendiri selama melakukan persiapan. “Ada beberapa cabor yang mendapat dana hibah langsung dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalsel untuk melakukan persiapan. Tapi ada juga yang tidak dan yang tidak mendapat dana hibah ini mampu menunjukkan prestasinya,” ungkapnya.

Dia pun mengungkapkan kendala perlengkapan atlet selama persiapan hingga menjalani pertandingan. “Ada cabor yang baru diberikan perlengkapan bertanding sekitar satu bulan sebelum PON. Bahkan atlet menembak tidak diberikan peluru untuk bertanding. Termasuk uang saku yang harusnya dibayarkan sejak awal malah terlambat,” katanya.

Bagi atlet yang berhasil menorehkan medali, terlebih yang terbilang begitu moncer haruslah diperhatikan ke depannya. “Atlet-atlet terutama yang putra daerah tentunya harus dirangkul dan dijaga sebagai aset daerah agar tidak diambil daerah lain,” jelasnya.