Berita Banjar

Tim Gabungan BPBD Banjar Geser Lima Tandon Pinjam Pakai untuk Warga Desa Gunung Ulin

Permintaan air ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Damkar untuk pengisian tandon pun semakin gencar, baik di Kota Banjarbaru

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Edi Nugroho
banjarmasinpost.co.id
Ilustrasi: Seorang warga sedang mencari ikan di saluran Irigasi Riam Kanan di Bincau Kabupaten Banjar, Minggu (22/9). Tim dari Dinas Sumberdaya Air (SDA) PUPR Kalsel berencana melakukan pembersihan dan pengeringan irigasi pertengah Oktober mendatang. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA -  Permintaan air ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Damkar untuk pengisian tandon pun semakin gencar, baik di Kota Banjarbaru maupun di Kota Martapura.

Pada Senin (23/9) saja, terekam ada tujuh pengiriman air irigasi oleh mobil tangki BPBD Banjar. Di antaranya 5.000 liter untuk kantor Kejaksaan Negeri Martapura.

Bahkan, berdasarkan data BPBD Banjar, permintaan air bersih dari Beruntung Baru sudah ada sejak awal September 2024. Kini permintaan meluas. Jumlah desa yang mengalami kesulitan air  bertambah.

Tim gabungan BPBD Banjar, Senin, menggeser lima tandon pinjam pakai untuk warga Desa Gunung Ulin Kecamatan Mataraman. 

Baca juga: Kekeringan Landa Sejumlah Daerah,  Warga Bincau Banjar Kalsel Perdalam Sumur

Baca juga: 200 Hektare Sawah Masa Pertumbuhan, Pengeringan dan Pembersihan Irigasi Riam Kanan Banjar Diundur

Kepala Seksi Kedaruratan Muhammad Arifin, Selasa, mengatakan lima tandon berkapasitas 1.200 liter tersebut segera dikondisikan pihak desa.

Sesuai perintah pimpinan, lanjut Arifin, air bersih akan didistribusikan ke desa tersebut sebanyak dua kali dalam seminggu. “Kami akan gunakan tangki berkapasitas 5.000 liter untuk sekali suplai,” ucap Arifin mewakili Plt Kepala Pelaksana BPBD Banjar Agus Siswanto.

Selasa pagi, BPBD Banjar juga menyuplai air bersih ke Lapas Narkotika Karangintan sebanyak 10 ribu liter serta Dekranasda untuk keperluan kegiatan jambore. Hingga Senin, BPBD Banjar sudah menyuplai air bersih sebanyak 383.400 liter.

Kesulitan air bersih juga diderita Warga RT 02 Desa Hamak Utara, Kecamatan Telaga Langsat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS). Air bersih yang biasa dipasok dari sumber pegunungan melalui pipa dan pancuran, hanya mengalir sedikit pada malam. Kondisi tersebut dirasakan satu bulan terakhir.

Sebelumnya, kemarau mulai menyebabkan kekeringan di sejumlah daerah di Kalimantan Selatan. Dodi (43), warga Kompleks Mahkota Ridilla Desa Bincau Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar, terpaksa memperdalam sumur di rumahnya.

“Kami suruh tukang gali sumur. Tadinya sedalam enam meter. Kami jadikan delapan meter. Kalau tidak begitu, airnya tidak keluar,” ujar Dodi kepada BPost, Selasa (24/9).

Kondisi ini diperparah oleh aliran air leding yang bermasalah. “Terpaksa kami menumpang mandi ke rumah keluarga di Kemuning Banjarbaru yang air sumurnya tidak terganggu,” kata H Ayub, yang juga warga Bincau.

Terganggunya pasokan leding membuat toilet umum di kawasan Lapangan Murjani Banjarbaru ditutup. Demikian pula di sejumlah toko retail modern. (Banjarmasinpost.co.id/nurholis huda).

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved