Akreditasi Ulang ULM

Sentil Soal Melamar Pekerjaan, Ini Reaksi Alumni Terkait Akreditasi ULM yang Turun dari A ke C 

Yakin proses melamar pekerjaan tak terganggu, ini reaksi para alumi soal turunnya akreditasi Unicersitas Lambung Mangkurat dari A ke C 

|
Penulis: Rifki Soelaiman | Editor: Edi Nugroho
banjarmasinpost.co.id/mamang
Ilustrasi: Pintu gerbang ULM Banjarmasin. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN  -  Yakin proses melamar pekerjaan tak terganggu, ini reaksi alumi soal turunnya akreditasi ULM dari A ke C 

Di sisi lain, alumni ULM yang baru lulus pada 2023, Muhammad Yogi Setiawan, tidak merasa khawatir dengan turunnya akreditasi kampus.

 “Di ijazah saya, akreditasi yang tercatat masih A. Jadi untuk pendaftaran CPNS dan proses lamaran kerja ke depan, saya tidak terlalu terganggu,” jelas Yogi.

Namun, ia juga menyayangkan jika ULM tidak segera melakukan evaluasi. “Kampus sebesar ULM seharusnya bisa cepat menyelesaikan masalah ini. Banyak program yang sudah bagus dan tidak boleh dirusak karena masalah akreditasi,” tambahnya.

Baca juga: Ini Tindakan BEM Pasca Akreditasi ULM Anjlok dari A ke C, Mahasiswa yang Mau Lulus Pun Cemas

Baca juga: Anjlok dari A ke C, Universitas Lambung Mangkurat Diminta Ajukan Akreditasi Ulang

Penurunan akreditasi juga memicu kampus membuka sidang skripsi khusus bagi mahasiswa angkatan 2018. Pengumuman ini beredar melalui pesan whatsapp yang menyatakan bahwa sidang tersebut digelar agar mahasiswa tidak terkena dampak dari penurunan akreditasi saat mendaftar seleksi CPNS atau PPPK.

Pesan tersebut berbunyi: “Sehubungan dengan turunnya peringkat akreditasi ULM, kami akan segera membuka sidang skripsi khusus angkatan 2018. Agar tidak terkena imbas dari turunnya peringkat tersebut. Karena, jika kalian lulus dengan akreditasi yang sudah bukan A, maka akan sulit mendaftar tes CPNS dan PPPK. Sekian.”

Namun, Wakil Rektor I Bidang Akademik ULM, Iwan Aflanie, mengaku belum menerima informasi resmi terkait sidang skripsi khusus ini. Iwan menambahkan, kebijakan tersebut kemungkinan berasal dari salah satu program studi, karena mekanisme skripsi ditentukan masing-masing Prodi,” jelasnya

Sementara Aulia Tasya, mahasiswi semester delapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) ULM, mengaku cemas dengan dampak penurunan akreditasi tersebut. 

“Saya berencana lulus semester ini. Kalau akreditasi ULM jadi C, nanti ijazah saya tercatat dengan status akreditasi C,” ungkapnya.

Tasya menambahkan, beberapa perusahaan masih memandang akreditasi almamater sebagai salah satu indikator penting dalam menerima pekerja.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ULM, Muhammad Syamsu Rizal, menyatakan kekecewaannya atas kabar penurunan akreditasi tersebut. “Seluruh civitas akademika, terutama mahasiswa, merasa kecewa. Di tengah upaya perbaikan di berbagai sektor, kabar ini menjadi tamparan keras bagi ULM untuk segera berbenah. Kami berharap kasus dugaan pelanggaran akademik ini diusut tuntas agar nama baik ULM bisa dipulihkan,” ujarnya.

Rizal menegaskan bahwa mahasiswa akan terus mengawal perkembangan kasus ini. “Malam ini semua elemen mahasiswa akan berdiskusi secara internal, dan konsolidasi akan segera dilakukan untuk menentukan langkah pengawalan lebih lanjut,” tegasnya.

Sementara Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) ULM saat ini juga sedang merancang untuk re-akreditasi. 

Ketua LPMPP ULM, Prof Agung Nugroho mengatakan, penjamin mutu di bawah WR 1 sedang membentuk tim untuk melakukan re-akreditasi.

Menurutnya, penurunan akreditasi atau permintaan re-akreditasi ini sudah merupakan pertimbangan dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved