OTT KPK di Dinas PUPR Pemprov Kalsel

Ini Jumlah Uang yang Disita dari OTT KPK di Kalsel, Kadis PUPR Pun Kenakan Rompi Tahanan

Saat ini Empat aparatur sipil negara (ASN) dan dua swasta telah berada di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Kadis PUPR Kalsel pakai rompi orange

|
Editor: Irfani Rahman
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Kadis PUPR Kalsel, Ahmad Solhan mengenakan rompi oranye bertuliskan Tahanan KPK di Gedung Merah Putih Jakarta, Senin (7/10/2024) malam. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Empat aparatur sipil negara (ASN) dan dua swasta dibawa petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dari Kalimantan Selatan (Kalsel) ke Jakarta, Senin (7/10).

Enam orang berinsial AS, Y, SW, AF, A dan AS itu tjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Minggu (6/10).

Mereka sempat menjalani pemeriksaan di Mapolres Banjarbaru. Pemeriksaan selanjutnya diperdalam di Gedung Merah Putih Jakarta, dalam dua rombongan terpisah.

Saat tiba di gedung antirasuah, mereka telah mengenakan rompi orange khas KPK dan diborgol. Dari keempat orang yang tiba pukul 19.50 WIB tersebut, satu orang dikenali sebagai Kepala Bidang Cipta Karya Yulianti Erlynah.

Sebelum ini, dua orang yang terjaring OTT lainnya sudah lebih dulu tiba di KPK. Dari foto yang didapatkan, satu orang yang mengenakan masker tersebut dikenali sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Kalsel Ahmad Solhan.

Solhan bertolak lebih dulu dibanding empat orang lain yang digiring dari Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru menuju Bandara Soekarno-Hatta Jakarta. Informasi yang dihimpun BPost, Solhan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pukul 9.55 WIB.

Baca juga: BREAKING NEWS - Pasca Dugaan OTT KPK, Begini Suasana Terkini di Kantor Dinas PUPR Kalsel

Baca juga: Update OTT Libatkan Oknum Dinas PUPR Kalsel, KPK Masih Lakukan Pemeriksaan

Bersama sejumlah petugas, Solhan tampak sudah mengenakan rompi oranye bertuliskan “Tahanan KPK”. Kedua tangan Kadis PUPR Kalsel itu juga diborgol.

“Kami mengamankan enam orang dari pihak pemberi dan penerima dengan sejumlah uang,” kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron kepada wartawan, Senin.

Uang yang disita, lanjut Ghufron, lebih dari Rp 10 miliar. Uang diduga berkaitan suap pengadaan barang dan jasa (PBJ). “Kami mengamankan lebih dari Rp 10 miliar. Masih dalam proses hitung. Diduga pemberian dalam PBJ,” katanya.

Namun Ghufron enggan merinci identitas enam orang tersebut.  Ia menyatakan akan menyampaikan rilis giat operasi senyap ini pada Selasa (8/10).

Ghufron menambahkan enam orang itu diterbangkan ke Jakarta secara bertahap. “Mohon bersabar karena pihak-pihak tersebut kami bawa bertahap melalui penerbangan komersil. Nanti kalau sudah terkumpul kami akan sampaikan melalui konferensi pers, mungkin besok,” katanya.

Ditambahkannya, total ada tiga proyek yang dikorupsi. Hanya saja belum ketahuan tiga proyek dimaksud.

Sedangkan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan OTT disinyalir berkaitan dengan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor. Alex menyebut KPK menemukan adanya uang yang diduga diterima orang kepercayaan gubernur. “Patut diduga (berkaitan dengan Sahbirin Noor, red). Uang baru sampai di tangan orang yang diduga kepercayaan gubernur,” kata Alex kepada wartawan, Senin. Alex mengingatkan dalam banyak kasus korupsi yang ditangani KPK, uang suap atau gratifikasi kerap diterima orang kepercayaan penyelenggara negara.

Alex pun mengutarakan dalam praktik korupsi PBJ, biasanya terdapat pemufakatan pelaksana proyek yang diiringi dengan permintaan sejumlah ongkos oleh penyelenggara negara. “Permintaan sejumlah fee oleh penyelenggara negara menjadi praktik yang lazim dalam PBJ,” ujarnya. (Tribun Network/ham/mad/wly)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved