Wisata Pemandian Sirang Pitu Dangkal Terdampak Kemarau, Kades Miawa Surati BWS Kalimantan III

BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Pemandian Sirang Pitu Desa Miawa di aliran Sungai Tapin Kecamatan Piani, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan, dangkal terdampak kemarau. 

Akibatnya, 10 unit perahu karet yang kerap disewa para wisatawan melakukan susur Sungai Tapin tak dapat difungsikan. 

Kendati dangkal, setiap akhir pekan, wisatawan masih berdatangan untuk membawa anak dan istrinya bermain air di aliran Sungai Tapin tersebut. 

Kepala Desa Miawa, H Amat Mukram mengatakan di kawasan Pemandian Sirang Pitu itu berada di aliran Sungai Tapin.

Baca juga: Intensitas Hujan Turun, Kini Debit Air Bendungan Tapin Normal

Baca juga: Cuaca Masuk Puncak Kemarau,  Titik Api di Tapin Mulai Terlihat di Desa Miawa dan Binderang

Baca juga: Susur Sungai Sirang Pitu Desa Miawa Tapin, Sajikan Pengalaman Berbeda di Lereng Meratus

Menurutnya, keberadaan Bendungan Tapin membuat debit air Sungai Tapin saat kemarau menjadi surut. 

"Ada positif saat ini mengurangi banjir saat musim hujan. Saat musik kemarau air sungai surut membuat obyek wisata susur sungai Tapin terdampak," katanya. 

Pemerintah Desa Miawa, ungkapnya sudah melayangkan surat permohonan untuk membuka pintu air di Bendungan Tapin agar obyek wisata air di Desa Miawa dapat berfungsi. 

"Surat kami kirimkan kepada BWS Kalimantan III untuk mengaliri Sungai Tapin. Cuma belum ada respons," ujar H Amat Mukram.  (Banjarmasinpost.co.id/ Mukhtar Wahid)