Menteri Asal Banua

Menteri Asal Banua

LIMA hari lagi, Presiden dan Wakil Presiden terpilih hasil Pemilu 2024, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik.

Editor: Edi Nugroho
Foto Instagram Sulaiman Umar
Sulaiman Umar 

LIMA hari lagi, Presiden dan Wakil Presiden terpilih hasil Pemilu 2024, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik.

Kabinet pun mulai dipersiapkan untuk membantu menjalankan roda pemerintahan Republik Indonesia periode 2024-2029.

Senin (14/10) hingga Selasa (15/10), secara bergantian calon menteri dipanggil ke kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan.

Lebih 50 orang telah dipanggil menghadap. Ada dari kalangan politisi, akademisi, praktisi profesional hingga menteri di kabinet Gotong Royong di bawah kepemimpinan Presiden Indonesia ke-7 Joko Widodo.

Baca juga: Kebakaran Lahan di Batola Sempat Mengenai Bangunan yang Belum Jadi, BPBD: Api Bisa Dipadamkan

Baca juga: Ada Petani di Galam Rabah Membakar Lahan, BPBD Banjar: Bisa Dilokalisasi

Meskipun ada bocoran sana-sini tentang posisi-posisi yang bakal ditempati oleh tokoh atau sosok yang dipanggil Prabowo ke kediamannya, namun posisi sesungguhnya akan diketahui setelah pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih. Sebab pengumuman kabinet biasanya dilakukan setelah itu.

Ada hal yang menarik dari proses kali ini, khususnya jika dilihat dari perspektif Kalimantan Selatan. Sederet tokoh Banua seperti Hanif Faisol Nurofiq, Sulaiman Umar Siddiq dan Riza Patria juga tampil. Hanif saat ini masih menjabat Dirjen PKTL KLHK, sedangkan Sulaiman Umar adalah Ketua Pemenangan Prabowo-Gibran Kalsel. Adapun Riza Patria merupakan politisi Partai Gerindra kelahiran Banjarmasin sekaligus putra mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Hasan Basri (alm).

Kalsel nyaris selalu ‘menyumbang’ menteri dalam setiap pergantian pemerintahan di Indonesia. Posisi yang ditempati pun strategis, bisa menteri maupun wakil menteri.

Namun, sejak AM Fachir menjabat Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia di Kabinet Kerja Presiden Jokowi periode 2014-2019, tidak ada lagi perwakilan Kalimantan Selatan di kabinet.

Jika tokoh-tokoh Banua itu benar-benar masuk kabinet, tentu menjadi kabar gembira. Ini sekaligus  menunjukkan bukti Kalimantan Selatan tidak kekurangan sumber daya manusia yang mumpuni untuk terlibat dalam membangun Indonesia.

Bahkan, sumber daya manusia (SDM) dari Bumi Lambung Mangkurat ini sudah terbukti andal di berbagai zaman serta memiliki peran yang cukup besar dalam setiap kinerja kabinet.

Namun, menyumbang SDM saja tentu tidaklah cukup. Tokoh Kalsel yang bakal berkecimpung di kabinet pimpinan Presiden Prabowo Subianto juga harus berperan untuk memajukan Provinsi Kalimantan Selatan.

Kalsel perlu ‘orang-orang pusat’ yang bisa membantu mengembangkan, menguatkan, menjadikannya paripurna. Perlu ada sinergitas yang baik antara pemerintahan daerah dengan pemerintahan pusat.

Adanya tokoh Kalsel di kabinet menjadi keuntungan tersendiri, tentu juga sikap profesional dan integritas yang tinggi tidak bisa di kesampingkan. Siapa pun tokoh Kalsel yang jadi menteri, semoga menjadi kebanggaan Banua dan penerus dari para menteri dari Banjar di periode sebelumnya. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

Aneh Tapi Waras

 

Politik Bansos

 

Mengejar Syafaat

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved