Tajuk

Waspada Peralihan Musim

Saat ini di Kalimantan Selatan sedang menuju peralihan musim dari kemarau ke musin penghujan, banjir pun terjadi di beberapa tempat

Editor: Irfani Rahman
Foto Ist Tangkap layar video drone banjir
BANJIR- Banjir terjadi di Desa Dukuh Rejo Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanahbumbu, Tercatat enam RT terendam 

BANJARMASINPOST.CO.ID- KALIMANTAN Selatan tengah menuju peralihan musim dari kemarau ke penghujan. Seperti biasa, peralihan musim selalu membawa konsekuensi ancaman kerusakan. Saat ini sejumlah bencana hidrometeorologi silih berganti terjadi.

Terbaru, banjir melanda enam RT di Desa Dukuh Rejo, Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanahbumbu. Banjir terjadi sejak Minggu (26/10) dan masih berlangsung hingga Senin (27/10). Air yang meluap dari dua sungai besar di desa itu, telah merendam jalan, lahan perkebunan, hingga setidaknya 40 rumah warga setempat.

Kepala Desa Dukuh Rejo, Sumarto, menyebut di area permukiman, ketinggian air mencapai 50  hingga 70 sentimeter. Sementara untuk jalan usaha tani, ketinggian air bisa mencapai 50 sentimeter bahkan hingga satu meter.

Di Banjarmasin, hari sebelumnya, juga terjadi hujan deras disertai angin kencang. Bahkan  sebuah pohon besar tumbang di tengah derasnya hujan dan kencangnya angin di belakang Museum Wasaka Banjarmasin.  

Sementara itu di Kabupaten Banjar, akibat hujan dengan intensitas tinggi, ruas Jalan Banjarbaru - Batulicin mengalami longsor yang cukup dalam. Kondisi ini patut diwaspadai masyarakat yang melintas di ruas jalan itu, apalagi saat melintas malam hari.

Baca juga: BREAKING NEWS- Banjir di Mantewe Tanahbumbu Kalsel, Enam RT di Desa Dukuh Rejo Terendam

Baca juga: Lowongan Kerja Trakindo Utama, Cek 4 Posisi yang Dibutuhkan, Lulusan SMA-S1 Bisa Daftar

Stasiun Klimatologi (Staklim) Kalimantan Selatan pun menyampaikan beberapa daerah di Kalsel memang mulai memasuki musim hujan. Sejumlah wilayah bahkan telah mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat sejak September 2025.

Kondisi ini menandakan peralihan dari musim kemarau menuju musim hujan. Puncak musim hujan di Kalsel diprediksi mulai November 2025 meliputi 50,3 persen wilayah Kalsel.

Adapun wilayah yang mengalami adalah Tabalong, Balangan, HST, HSU, HSS, Tapin, Banjar, Banjarbaru, Banjarmasin, Barito Kuala, Tanahlaut bagian barat, Kotabaru bagian Selatan (Pulau Laut), dan Pulau Sebuku.

Kemudian pada Desember 2025  meliputi 17,4 persen wilayah Kalsel, seperti Tabalong bagian selatan, Balangan bagian barat, sebagian kecil HSU, Banjar bagian timur, sebagian besar Tanahlaut, Tanahbumbu bagian selatan, dan Kotabaru bagian utara (Pulau Laut).

Lalu Januari 2026 diprediksi puncak musim hujan di 24,7 persen wilayah Kalsel, yaitu sebagian kecil Balangan, HST, HSS, Tapin, Banjar, sebagian besar Kotabaru dan sebagian besar Tanahbumbu.

Saat peralihan musim ini kewaspadaan harus ditingkatkan. Pemerintah melalui instansi berwenang seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) harus siap melakukan evakuasi dan pertolongan saat bencana datang.

Aparat di pemerintahan RT hingga desa juga harus bisa berperan memberikan informasi serta membantu evakuasi secara cepat jika ada potensi atau saat terjadi bencana.

Salah satu upaya pencegahan yang bisa dilakukan dengan pembersihan drainase ataupun parit yang tersumbat sedimen ataupun sampah. Semua harus bergerak cepat agar dampak bencana bisa diminimalkan. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

Aneh Tapi Waras

 

Politik Bansos

 

Mengejar Syafaat

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved