Pemkab Batola Evaluasi Capaian MCP dan SPI, Tingkatkan Upaya Pencegahan Korupsi 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan evaluasi capaian Monitoring Center for Prevention (MCP) 2024 dan rekomendasi Survei Penilaian Integritas (SPI) 2023.

Diikuti Sekretaris Daerah, Asisten Administrasi Umum, Inspektur, Kepala BPN, Kepala Bank Kalsel, Batola dan sejumlah Pimpinan SKPD di lingkungan Pemkab Batola, kegiatan ini dilaksanakan zoom meeting di Pemkab Batola.

Sekda Batola, Zulkipli Yadi Noor, mengatakan, dari hasil rapat seluruh perangkat daerah, fokus dan melakukan percepatan dalam pemenuhan indikator MCP KPK sebagai komitmen pemda pencegahan korupsi.

"Sampai saat ini, Pemkab Batola sudah mencapai 76 persen dan posisinya nomor satu di Kalsel. Mudah-mudahan bisa mempertahankan tinggal beberapa bulan lagi, serta bertekad secara umum bisa mencapai target 92 persen,” jelasnya.

Zulkipli menekankan, senantiasa dilakukan perbaikan capaian Nilai MCP KPK RI dan hasil SPI.

"Seluruh SKPD monitoring langsung progres MCP KPK RI pada setiap PIC Masing-masing Instansi, di samping itu perlu diagendakan pertemuan setiap bulan guna memantau implementasi progres 8 sektor yang di intervensi MCP KPK Republik Indonesia sebagai upaya nyata mendukung tindakan pencegahan Korupsi di Kabupaten Barito Kuala," pintanya.

Monitoring terhadap indikator-indikator pencegahan korupsi, diantaranya konsistensi perencanaan tahunan terhadap perencanaan jangka menengah, ketepatan waktu penetapan APBD, transparansi APBD, dan lain-lain.

MCP KPK merupakan langkah KPK RI untuk mendorong pencegahan korupsi melalui upaya preventif dengan melakukan berbagai intervensi, tercipta tata kelola bersih, bebas dari korupsi.

"Batola termasuk daerah bebas korupsi, sebagai penyandang predikat urutan nomor satu Kalsel. Nomor empat national, cukup berat dalam menyikapi hal ini Pemkab Batola berupaya tetap akan memenuhi seluruh kriteria-kriteria yang diperlukan untuk itu," tegas Sekda Batola.

SPI merupakan skor yang menunjukkan persepsi baik pihak internal maupun eksternal instansi terkait dengan pelaksanaan pencegahan korupsi yang telah dilaksanakan instansi. Perbedaan penilaian diantara keduanya adalah MCP pada tahap input, sedangkan SPI pada level output. (AOL)