Berita HSS

Penduduk Daha HSS Siapkan Rampatai, Terungkap Penyebabnya

Saat ini Warga Desa Muning Baru Kecamatan Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) menyiapkan Rampatai, Ini sebabnya

Penulis: Hanani | Editor: Irfani Rahman
(Banjarmasinpost.co.id/Hanani)
Salah satu rumah warga di Desa Sungai Kupang, Kecamatan Kandangan yang terendam selama satu bulan, Jumat (31/3/2023) lalu. Warga tidur di atas rampatai, yang juga sekaligus menjadi tempat makan, dan salat. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Warga Desa Muning Baru dan Muning Tengah Kecamatan Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) menyiapkan Rampatai atau papan peninggi lantai yang bisa dilepas pasang  menghadapi banjir tahunan yang biasa terjadi antara Desember hingga Maret ke depan.

Warga yang tinggal di perairan rawa itu menyatakan siap menghadapi kondisi tersebut tiap tahun, namun memilih tidak mengungsi.

Kamsiah, warga Muning Tengah, Minggu (27/10),  mengatakan, beberapa hari lalu air mulai menggenang. “Sempat calap (air tinggi), tapi kembali surut setelah cuaca panas beberapa hari ini,” ungkap Kamsiah.

Menurutnya, jika hujan intens tiap hari ditambah wilayah hulu Meratus mengalami banjir, dipastikan wilayah Daha terdampak, dimana air bisa tergenang berbulan-bulan. “Bahkan pernah sampai empat  bulan,” ujarnya.

Di atas rampatai itulah warna beraktivitas, mulai makan salat dan tidur. “Kalau kami sekeluarga sudah bikin bangunan baru dengan tongkat tiang lebih tinggi di belakang rumah, nyambung dapur untuk mengungsi. Jadi tidak pakai rampatai lagi. Tapi kebanyakan warga masih pakai rampatai karena belum bisa meninggikan lantai rumah,” imbuhnya.

Baca juga: BREAKING NEWS - Satu Lagi Jasad Santri Al Falah Tenggelam di Aluhaluh Banjar Ditemukan, Asal Kaltim

Adapun sarana transportasi seperti sepeda motor diungsikan ke tempat lebih tinggi. Kebanyakan warga tak mengungsi, jelas Kamsiah, karena tidak ada pilihan. Kalau mengungsi ke tempat lain tak bisa  mencari nafkah. Sehingga sedalam apapun banjirnya warga tetap bertahan.

Di musim lingkungan rumah terendam, warga beralih pekerjaan dari berkebun semangka dan sayuran di musim panas menjadi pencari ikan .

Sementara, terkait wilayah rawan bencana banjir, Kepala Pelaksana BPBD HSS Kusairi mengatakan, selain tiga Daha, hampir merata di seluruh kecamatan. Namun untuk di wilayah hulu Loksado, Padang Batung, serta kota Kandangan jika terendam banjir tak sampai berhari-hari. Sedangkan di wilayah Daha dan Kalumpang merupakan siklus tahunan.

Untuk wilayah rawan longsor, kata Kusairi, meliputi pegunungan di Loksado, Padang Batung dan Telaga Langsat.

Menghadapi musim hujan tahun ini, peralatan seperti perahu karet dan peralatan pendukung lainnya, kata Kusairi, sudah disiapkan dan disiagakan.  Termasuk personel yang mulai disiapkan  pada posko bencana,  dibantu para relawan lainnya seperti PMK/ BPK dan Taruna Siaga Bencana (Tagana)

“ Peringatan sudah kami sampaikan melalui media sosial dan elektronik bahwa saat ini kitabmemasuki musim peralihan dari kematian ke musim hujan. Lakukan persiapan antisipasi banjir ,angin puting beliung dan tanah longsor dengan kewaspadaan,” kata Kusairi. (han)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved