Berita Banjarbaru
Asah Keikhlasan dengan Memberi Makan Kucing Liar, Warga Banjarbaru Ini Bahagia
Palestya Dini Octabria, pegawai honorer Pemko Banjarbaru, yang selalu terenyuh melihat kucing liar. Ia selalu membawa makanan kering untuk si meong
Penulis: Muhammad Rahmadi | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID - Memberi makan kucing liar menjadi kebiasaan sejumlah orang. Demikian pula Palestya Dini Octabria, pegawai honorer Pemko Banjarbaru, yang selalu terenyuh melihat meong tidak bertuan.
Ia pun selalu membawa makanan kering alias dry food yang dimasukkan ke botol plastik berukuran sedang. Setiap hendak berangkat kerja, botol itu dipenuhinya dengan makanan kucing.
“Di manapun ada kucing, di situlah dryfood saya taruh,” ungkap perempuan 31 tahun ini.
Rutinitas memberi makan kucing sudah ia lakukan sejak belia dan masih dilakukannya di tengah aktivitas bekerja.
Pakan kucing yang disebarnya itu dianggarkan secara khusus dari gaji. Dini menganggapnya sebagai sedekah kepada sesama makhluk hidup.
“Gaji sebagai honorer tidak seberapa, tapi alhamdulillah selalu ada rezeki untuk memberi makan kucing,” ucapnya.
Selain makanan kering, terkadang Dini memberi kucing jalanan makanan basah atau wet food.
“Momen yang paling saya senangi saat melihat kucing makan dengan lahap,” ucapnya.
Memberi makan kucing jalanan, menurut Dini, dapat mengasah keikhlasannya. Terlebih saat melihat kucing yang kurus dan tak terawat.
“Mereka tentu tidak bisa berbicara meminta tolong. Jadi sebagai sesama makhluk hidup, sudah sepatutnya kita juga menolong kucing atau hewan lainnya,” ungkapnya.
Selain untuk mengasah kerelaan hati, Dini mendapat kepuasan tersendiri setelah melihat kucing jalanan bisa makan makanan yang enak bagi mereka.
“Lebih lega rasanya, karena bisa memberi makan mereka, meskipun sedikit. Paling tidak bisa mengurangi rasa lapar kucing saat itu,” ujarnya.
Di lain sisi, Dini mengaku geram dengan kebiasaan masyarakat, yang dengan sengaja membuang kucing hanya karena merasa terganggu dengan keberadaannya.
Hal ini, menurutnya, terus terjadi karena hukum mengenai perlindungan hewan di Indonesia masih sangat lemah.
“Tentu saya ingin ada sanksi kepada mereka yang membuang kucing dengan tidak bertanggung jawab,” katanya.
Dari banyak kasus yang ia temui, rata-rata orang yang membuang atau menelantarkan kucing karena jumlahnya yang terus bertambah. Karena itulah, Dini berharap ada aturan mengenai sterilisasi terhadap kucing baik itu kucing peliharaan maupun kucing liar.
“Agar bisa menjadi solusi, sehingga tidak terjadi over populasi kucing dan mengurangi resiko membuang kucing,” harapnya. (Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Rahmadi)
Respons Ratusan Honorer Banjarbaru Tak Masuk PPPK Paruh Waktu, Lisa Halaby Bersurat ke BKN |
![]() |
---|
Gas Dapur Bocor, Rumah di Jalan Gubernur Soebardjo Banjarbaru Hangus |
![]() |
---|
Pembangunan Jalan Kampus 2 UIN Antasari Banjarbaru Tunda Jadwal Wisuda |
![]() |
---|
Ratusan Honorer Banjarbaru Tak Masuk PPPK Paruh Waktu, Wali Kota Bersurat ke BKN |
![]() |
---|
Polisi Ungkap Kronologi dan Penyebab Kebakaran Warung di Trikora Banjarbaru, Kerugian Puluhan Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.