Debat Pilkada Tanahlaut 2024, Paslon Bambang dan Rahmat Fokus Dua Hal Berbeda

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Debat calon bupati/wakil bupati Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tala, Sabtu (9/11/2024) malam di Gedung Balairung, Pelaihari, berlangsung lancar dan tertib.

Kedua pasangan calon (paslon) yakni H Rahmat Trianto-HM Zazuli (RaZa) dan H Bambang Alamsyah-Ikhwan Khariri (BAIK) sama-sama saling support pada sesi tanya jawab. Keduanya lebih fokus memaparkan langkah ke depan yang akan dilakukan ketika kelak terpilih memimpin Tala.

"Jawabannya bagus juga," ucap HM Zazuli (H Uli) memuji jawaban Ikhwan Khariri atas pertanyaannya terkait strategi apa yang akan dilakukan untuk mengatasi kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak.

Ikhwan menjawab saat masih menjabat di DPRD Tala dirinya bersama Dinas Sosial telah memperjuangkan Rumah Singgah untuk perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan. Tempatnya yakni di eks RSUD Hadji Boejasin.

Baca juga: Peserta Ikuti Setiap Tahapan, KPU Kalsel Gelar Simulasi Pencoblosan Pilkada Serentak 2024.

Baca juga: Kurangi Perjalanan Dinas,  Pemprov Kalsel Anggarkan 30 Persen APBD untuk Makan Gratis

Selain itu, mantan anggota DPRD Tala tiga periode ini, pihaknya juga akan memberikan advokasi bekerjasama dengan stakeholder terkait untuk memberikan back up. 

Juga akan akan melakukan penyadaran kepada masyarakat untuk turut mengontrol dan mengawasi tetangga terdekat sehingga apabila ada kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat segera diketahui dan ditangani.

Sementara itu ketika Ikhwan mendapat giliran bertanya, ia menanyakan bagaimana upaya pengelolaan perparkiran terutama menyikapi kerapnya keluhan adanya perbedaan tarif antara parkir khusus dan di tepi jalan.

H Uli menjawab kelembagaan DPRD adalah kolektif kolegial, semua peraturan yang dibikin dewan sudah bagus. Fokus ke depan bagaimana penyerapan tenaga kerja. Jika parkir bagus tenaga yang terserap banyak, masalah perbedaan tarif merupakan hal biasa dan tidak perlu menyalahkan ini itu karena semua untuk meningkatkan APBD.

"Kalau APBD bagus, kita bisa bangun infrastruktur, bayar gaji PNS dan lain-lain. Pada prinsipnya keberhasilan kelembagaan DPRD kolektif kolegial," tandas H Uli.

Menanggapi hal itu, Ikhwan menegaskan pihaknya ingin mengambil kebijakan di lokasi parkir khusus terutama di RSUD karena merupakan tempat pelayanan publik. "Jika kontrak parkir di RSUD nant sudah habis, maka ke depan akan kita gratiskan," cetusnya.

Sementara itu pada sesi calon bupati, H Rahmat antara lain menanyakan kepada cabup H Bambang tentang bagaimana program hilirisasi nikel dan hilirisasi pariwisata di Tala.

Bambang mengatakan potensi nikel di Tala sedikit dan terkait sektor tambang bukan kewenangan kabupaten. Karena itu pihaknya akan berfokus pada hilirisasi pariwisata.

"Dulu saat memimpin Tala saya punya angan-angan menyediakan bus wisata di Kota Banjarmasin/Banjarbaru misalnya enam unit secara gratis ke Tala. Ini yang akan kami laksanakan," sebutnya.

Kemudian aneka jenis komoditas di lingkungan objek wisata seperti ikan asin telang misalnya akan dipacu lagi untuk diolah menjadi kerupuk dan lainnya. Dengan begitu mampu meningkatkan nilai tambah bagi warga di sekitar lokasi wisata.

Kemudian Bambang giliran bertanya di desa mana saja yang perlu diprioritaskan dalam hal pelayanan publik mengingat dari 130 desa di Tala saat ini tidak ada yan berstatus 3T (tertinggal, terluar, terisolir).

H Rahmat mengatakan sejak awal dirinya masuk ke Tala, ia melihat  ketertinggalan pembangunan, ekonomi, pendidikan dan lainnya di Desa Riamadungan dan Salaman di Kecamatan Kintap. 

Kondisinya jauh tertinggal dari desa-desa lainnya dikarenakan ketiadaan jalan yang memadai lantaran masuk wilayah kawasan hutan. 

Meski belum terpilih memimpin Tala, namun dirinya telah mampu berkomunikasi dengan pemerintah pusat dan wilayah tersebut telah dapat dikeluarkan dari kawasan hutan sehingga nanti bisa segera diaspal.

Dalam hal penempatan guru, akan diterapkan sistem zonasi sehingga guru yang bertugas di kedua desa tersebut bukan bersifat buangan. Melalui sistem zonasi (tempat tinggal) maka akan lebih giat mengajar karena merupakan warga setempat. Sedangkan kondisi saat ini karena kondisi jalan yang susah sehingga guru menjadi malas datang.

Menanggapi hal itu, Bambang mengatakan saat dulu dirinya menjabat bupati, dirinya juga telah berkomunikasi dengan pusat (Kemenkeu, Kementerian PDT) dan jalan poros ke Riamadungan/Salaman telah dilepaskan dari kawasan. "Sekarang hanya nunggu naskah hibahnya saja sehingga tahun depn sudah bisa kita apal," ucapnya.

Pada sesi keenam (terakhir) yakni closing statement, H Rahmat menegaskan sejak menjadi aparatur negara (TNI) dirinya telah bersumpah di atas Alquran bahwa akan setia dengan NKRI, Pancasila dan UUD 1945.

Sumpah itu tidak akan berubah hingga kapan pun, termasuk ketika kelak mendapat kepercayaan memimpin Tala. Pihaknya tidak dapat berbuat apa-apa tanpa dukungan seluruh warga Tala. Dukungan penuh sangat diharapkan untuk mengikhlaskan diri membangun Tala ke depan. "Kami bukan mental pecundang, apalagi mental korupsi," tegasnya.

Sementara itu Bambang menegaskan semua orang bisa membangun di mana pun di negeri ini. Pihaknya pun telah bertekad akan mewakafkan diri hingga akhir hayat untuk membangun Tala.

Ia mengatakan visi misi atau program yang diusung semua paslon baik. Karena itu dirinya izin menjalankan program baik yang diusung RaZa ketika kelak terpilih. Sebaliknya, ia mempersilakan RaZa mengambil program BAIK andai nanti yang memimpin Tala.

"Jadi pemimpin harus mengerti dan memahami apa yang diinginkan masyarakat. Insya Allah kami lebih mengerti dan memahami apa yang diperlukan masyarakat Tala dan itu yang akan kami wujudkan," tandas Bambang.

(Banjarmasinpost.co.id/banyu langit roynalendra nareswara)