Ekonomi dan Bisnis

Lirik Usaha Air Minum Dalam Kemasan, Direktur PTAM Berkah Banua : Masih Proses Perizinan dan Kajian

PT Air Minum (PTAM) Berkah Banua melirik usaha air minum dalam kemasan (AMDK). Saat ini, tengah dalam proses perizinan dan kajian

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Hari Widodo
TribunStyle.com/ Kolase
Ilustrasi - air mineral dalam kemasan 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Diversifikasi usaha mulai direncanakan oleh PT Air Minum (PTAM) Berkah Banua atau yang dulu dikenal dengan sebutan PDAM Pelaihari. 

Perusahaan milik Pemerintah Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), berdasar informasi terhimpun Rabu (20/11/2024), telah menyusun perencanaan untuk memproduksi air minum dalam kemasan (AMDK).

Catatan media ini, produsen AMDK di Tala memang terus bertumbuh. Di Kecamatan Batibati misalnya setidaknya ada dua perusahaan yang memproduksi air mineral. Satu di antaranya merupakan brand ternama di Kalsel yang pabriknya berada di wilayah Desa Bentok Kampung.

Kemudian di Kecamatan Tambangulang juga ada. Di wilayah ini setidaknya satu pabrik AMDK yang juga telah lama eksis.

Baca juga: Ikan di Sungai Jorong Tala Mati, PTAM Berkah Banua Pelaihari Lakukan Pengujian Air, Begini Hasilnya

Baca juga: Ini Penyebab Leding PTAM Berkah Banua Tak Ngalir di  di Tala, Diestimasi Segera Normal

Direktur PTAM Berkah Banua ketika dikonfirmasi mengatakan pihaknya saat ini memang berencana memproduksi AMDK. Namun masih dalam tahap persiapan teknis.

"Masih proses perizinan dan kajian untung ruginya," ucap Rudi kepada banjarmasinpost.co.id.

Pada Jumat pekan tadi, pihaknya juga mengupas program kerja tahun depan (2025) pada rapat umum pemegang saham (RUPS).

Program kerja yang dipaparkan antara lain terkait cakupan pelayanan, jumlah produksi dan penambahan sambungan rumah (SR).

Selain itu juga terkait perluasan jaringan sambungan rumah dan kinerja keuangan. Termasuk melaporkan rugi laba perusahaan.

RUPS tersebut juga sempat dikritisi beberapa pihak karena digelar di hotel berbintang paling wah di Kota Banjarbaru.

Baca juga: Maksimalkan Pelayanan Air Bersih di Zona Barat, PTAM Intan Banjar Bangun Intake di Sungai Bakung

Biaya acara tersebut diyakini cukup mahal sehingga dinilai kontradiktif dengan kondisi keuangan PTAM Berkah Banua yang masih pas-pasan.

Terkait hal itu Rudi menerangkan biaya rapat (RUPS) tersebut murah yakni hanya Rp 250 ribu per orang. Peserta rapat juga tak banyak, cuma sekitar sepuluh orang beserta staf.

Rapat itu pun juga hanya digelar setahun sekali. "Dan, perusahaan (PTAM Berkah Banua) kita sudah untung," jelasnya. (Banjarmasinpost.co.id/banyu langit roynalendra nareswara)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved