Waspada Cole Palmer: Bintang Chelsea yang Tak Tergantikan Bisa jadi Oscar Baru Asuhan Enzo Maresca

Metrik di atas menunjukkan bagaimana keduanya dapat saling melengkapi, dengan Felix lebih sebagai kreator yang membawa bola, menawarkan lebih banyak tembakan, berlari cerdik ke kotak penalti, dan kemampuan untuk melewati lawan di ruang sempit.

Sementara itu, pemain internasional Inggris tersebut adalah kreator umpan yang lebih baik, memiliki jangkauan umpan yang hebat, membuat 2,76 umpan kunci per 90 menit, sambil menawarkan ancaman golnya sendiri dan membantu dalam fase build-up.

Melawan tim-tim dengan blok rendah, saat Chelsea akan memiliki banyak penguasaan bola di wilayah lawan, akan menjadi hal yang sangat positif untuk menyatukan kedua pemain kreatif ini dalam satu tim, bekerja sama untuk menciptakan peluang di ruang yang lebih kecil, menggunakan kualitas mereka dalam mengolah bola untuk menguntungkan tim dan menghasilkan peluang.

Baik Palmer maupun Felix suka bermain di posisi nomor sepuluh, karena mereka diberi lebih banyak kebebasan untuk bergerak, mengambil bola, dan menunjukkan kualitas mereka di sepertiga akhir lapangan.

Namun, karena hanya ada satu posisi gelandang serang dalam tim, Maresca harus mengatur ulang berbagai hal agar keduanya dapat masuk ke dalam XI yang sama dan memungkinkan keduanya bermain di zona tengah tersebut.

Pemain kantong ganda Maresca

Kita lihat dalam pertandingan Leicester bahwa Maresca punya banyak ide tentang bagaimana menyediakan pemain-pemain 'double pocket' untuk Chelsea, dengan menempatkan dua pemain nomor sepuluh di ruang setengah dan dalam kasus ini, menempatkan bek sayap untuk memberikan lebar, sementara pemain sayap alami menempati ruang setengah.

Chelsea sering melakukan hal ini musim lalu, dengan menempatkan Palmer di sayap kanan, sering bergabung dengan Conor Gallagher di tengah lapangan.

Gallagher sangat pekerja keras tetapi sering dikritik karena kualitasnya di ruang sempit, dan karena itu ia kurang cocok menguasai bola di area tersebut.

Ini merupakan satu lagi keunggulan taktis Maresca, yaitu kemampuannya untuk memasukkan beberapa kreator sentral terbaiknya ke dalam tim yang sama, yang berarti Chelsea dapat membuat keputusan berdasarkan skema pertahanan lawan.

Terkadang, The Blues mungkin memilih dua pemain sayap alami mereka yang bermain melebar, dan seorang bek sayap yang bermain di lini tengah yang lebih dalam atau lebih maju.

Di kesempatan lain, kita bisa melihat bek sayap yang bermain melebar, memasukkan kreator tengah tambahan ke dalam tim, membuat mereka kurang dapat diprediksi saat menyerang.

Bintang Chelsea yang sedang berjuang secara brutal dijuluki 'Danny Drinkwater baru', tetapi rekan setimnya itu bisa menjadi 'rekrutan terbaik musim ini'

Gelandang Chelsea Kiernan Dewsbury-Hall telah diperingatkan bahwa ia akan menuju ke arah yang sama dengan Danny Drinkwater, sementara pemain sayap Blues Pedro Neto telah menerima pujian yang menggairahkan.

Enzo Maresca memerintahkan Chelsea untuk merekrut Dewsbury-Hall pada bulan Juli setelah pemain Inggris itu memainkan peran kunci dalam membantu tim Leicester City-nya memenangkan gelar Championship musim lalu.

Dewsbury-Hall pindah ke Stamford Bridge seharga £30 juta (€36 juta / $37,7 juta) dan berharap bahwa ia bisa menjadi aset penting bagi Chelsea.

Akan tetapi, hal itu tidak berjalan sesuai rencana. Dewsbury-Hall hanya tampil selama 44 menit di Liga Primer sejauh ini dan harus bergantung pada kompetisi seperti Liga Konferensi Eropa dan Piala Liga untuk mendapatkan waktu bermain.

Meskipun hubungannya baik dengan pemain berusia 26 tahun itu, Maresca lebih suka menggunakan pemain seperti Moises Caicedo, Romeo Lavia dan Enzo Fernandez di lini tengah.

Mantan bintang Chelsea Emmanuel Petit berpikir Dewsbury-Hall bisa berakhir seperti Drinkwater, yang hanya tampil 23 kali untuk The Blues meskipun didatangkan dengan harga £35 juta pada tahun 2017.

“Kiernan Dewsbury-Hall tampak seperti Danny Drinkwater baru di Chelsea,” kata Petit dalam wawancara baru (via Metro ).

“Dia menghabiskan banyak waktu di bangku cadangan dan akhirnya dipinjamkan dan itu bisa saja terjadi lagi dengan Dewsbury-Hall.

“Jika saya adalah pemain sepak bola yang diincar Chelsea, saya akan sangat, sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan.

“Mereka telah menghabiskan begitu banyak uang dan membeli begitu banyak pemain muda berbakat sehingga mereka memiliki dua atau tiga tim di ruang ganti.

“Saya harus berbicara dengan klub untuk memastikan bahwa dewan dan manajer benar-benar menginginkan saya karena Anda mengambil risiko besar dengan karier Anda.

"Jika mereka tidak percaya pada Anda, Anda akan berakhir di bangku cadangan, lalu di tribun, lalu pergi. Berhati-hatilah saat Anda bergabung dengan Chelsea."

Dewsbury-Hall berharap dapat memberikan dampak saat Chelsea menghadapi mantan klubnya Leicester pada hari Sabtu. Namun, ia baru turun dari bangku cadangan pada waktu tambahan babak kedua saat Chelsea meraih kemenangan tandang 2-1.

Diklaim bahwa petinggi Chelsea sudah mempertimbangkan apakah akan meminjamkan Dewsbury-Hall , dengan Manchester United, Tottenham Hotspur dan Aston Villa semuanya dikaitkan dengannya.

(Banjarmasinpost.co.id)