Hasil Perhitungan Suara Pilkada Kalsel

Hasil Hitung Suara Pilkada Kalsel 2024 Muhidin-Hasnuryadi Unggul Telak, Pengamat: Faktor Ekor Jas

Tim pasangan Muhidin dan Hasnuryadi Sulaiman melaksanakan quick count pada Pilkada Kalimantan Selatan 2024.

Penulis: Muhammad Syaiful Riki | Editor: Edi Nugroho
(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki)
Muhidin melakukan komunikasi melalui telepon seluler sebelum menggelar jumpa pers, di kediamannya, Rabu (27/11) malam. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN – Tim pasangan Muhidin dan Hasnuryadi Sulaiman melaksanakan quick count pada Pilkada Kalimantan Selatan 2024.

Hingga Rabu (27/11/2024) pukul 20.51 Wita, pasangan nomor urut 1 ini meraih lebih dari 83 persen suara, atau sekitar 1.101.904 suara. Sementara itu, pasangan nomor urut 2, Raudatul Jannah dan Akhmad Rozanie Himawan Nugraha, memperoleh 222.089 suara atau 16,77 persen.

Data menunjukkan suara masuk mencapai 65,23 persen atau 4.863 dari total 7.455 TPS di Kalsel, dengan total suara tidak sah sebanyak 149.354 suara.

Pengamat politik MS Shiddiq mengimbau tim Muhidin-Hasnur untuk tetap bersabar menunggu pengumuman resmi dari KPU Kalsel meskipun euforia kemenangan wajar terjadi.

Baca juga: Kesaksian Penghuni Rumah Dinas TNI di Banjarmasin yang Hangus Terbakar, Tiba-Tiba Api Sudah Menyala 

Baca juga: Berstatus Domestik, Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru Tetap Layani Penerbangan Langsung ke Jeddah  

"Penetapan resmi hasil perhitungan suara oleh KPU dijadwalkan maksimal pada 15 Desember mendatang," ujar Shiddiq, Kamis (28/11/2024).

Ketua Umum Jaringan Intelektual Muda Kalimantan (JIMKA) ini tetap memprediksi kemenangan untuk Muhidin-Hasnur, meski angkanya diperkirakan tidak sebesar 83 persen.

"Mungkin hasil rekapitulasi KPU berbeda, tetapi keberuntungan tetap berpihak pada pasangan ini," tambahnya.

Shiddiq menilai kekalahan telak Acil Odah-Rozanie dipengaruhi oleh kasus yang sempat menyeret nama Sahbirin Noor, suami Acil Odah, dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK.

Meski Sahbirin berhasil lolos dari status tersangka setelah memenangkan sidang praperadilan di PN Jakarta Selatan, kasus ini berdampak signifikan pada elektabilitas.

"Dukungan terhadap calon yang diusung Partai Golkar turun drastis, terutama di beberapa kabupaten. Fenomena ‘ekor jas’ ini tidak dapat dihindari," ujarnya.

Shiddiq juga menyebut absennya Sahbirin dalam mendampingi Acil Odah selama kampanye memperburuk situasi. Hal ini melemahkan kepercayaan publik dan berkontribusi pada turunnya dukungan.

Ia pun mengingatkan tim Muhidin-Hasnur untuk tetap tenang dan tidak berlebihan dalam merayakan hasil sementara.

"Mari kita tunggu hasil resmi dari KPU dan jaga situasi tetap kondusif demi keamanan dan kedamaian di Kalsel selama proses Pilkada berlangsung," imbaunya.

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved