Mom and Kids

Bermain Panting Dukung Kecerdasan Abizar

Berkesenian panting menjadi salah satu aktivitas Muhammad Rizky Abizar. Dia mampu memainkan alat musik petik khas Kalimantan tersebut.

|
Penulis: Salmah | Editor: R Hari Tri Widodo
banjarmasin Post
Muhammad Rizky Abizar didampingi ibunya. 

Keberadaan musik tradisional panting di Kalimantan Selatan (Kalsel) cukup berkembang dibandingkan dengan musik tradisional lainnya. 

Perkembangan ini dapat dilihat dari minat masyarakat menikmati musik panting tidak hanya di desa tetapi menyebar hingga ke masyarakat perkotaan.

Seperti halnya berkesenian panting menjadi salah satu aktivitas Muhammad Rizky Abizar. Kemampuannya memainkan alat musik petik khas Kalimantan itu dipelajarinya terbilang cepat.

Anak kedua dari dua bersaudara dari pasangan Norsambastian dan Yolinda Purnamasari, warga Handil Bakti, Batola ini hanya perlu tiga hari belajar panting.

"Ya, cuma tiga hari belajar, sekarang dia sudah pandai memainkan alat musik panting," ujar Yolinda, sang ibu.

Talenta bermain alat musik itu ternyata dilatarbelakangi turunan bakat dari sang ibu yang memang pandai bermain gitar.

Perkenalan Abizar yang sekarang bersekolah di kelas lima MIM 3 Alfurqon terhadap alat musik panting diawali kegiatan di sekolah.

Abizar yang lahir di Banjarmasin pada 13 Oktober 2013 waktu itu menggantikan posisi pemain panting karena pemain sebelumnya sudah lulus sekolah.

"Tampil bersama teman, selain tampil di sekolah juga menghadiri undangan di luar sekolah atau secara pribadi," kata Yolinda.

Menjaga dan meningkatkan kemampuan bermain panting, Abizar berlatih secara terjadwal.

Secara manfaat, proses pembelajaran instrumen panting tersebut meningkatkan ketekunan belajar, melatih kesabaran, serta mengembangkan kemampuan bekerja sama dengan orang sekitar.

Abizar yang kemudian ikut pemilihan Nanang Galuh Cilik menjadikan bermain panting sebagai bakat yang ditampilkan selain bercerita bahasa Banjar. 

"Bakat dia sebenarnya banyak, dia pandai bercerita dalam bahasa Banjar juga pandai berpantun, selain itu fashion show juga," tandas Yolinda.

Jiwa seni Abizar juga merambah pada bidang lain, sejak TK ia suka menggambar dan mewarna, dan beberapa kali meriah juara.

"Setiap Selasa bahkan ia mengajar menggambar untuk anak kelas 1-2, kebetulan yang minta adalah para anak sekitar rumah," tukas Yolinda.

Abizar yang bercita-cita menjadi polisi sebagaimana profesi sang ayah, memang anak yang supel, cepat akrab bergaul dan juga penyabar.

Penghobi bulutangkis tersebut, dari segi prestasi akademik, nilai mata pelajarannya tergolong bagus. Kemarin nilai rapornya rata-rata 8-9.

"Dia memang cepat dalam belajar, hanya sebentar sudah cepat bisa," tukas Yolinda seraya mengatakan putranya suka belajar bahasa Indonesia dan ilmu pengetahuan alam. (dea)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved